SajianSedap.com - Sejak 16 Maret lalu, Pemerintah di Indonesia sudah meminta masyarakat untuk bekerja dan belajar di rumah.
Hal ini demi menangkal penyebaran wabah virus corona.
Namun, berbeda dengan di Indonesia.
Di Negara ini para murid justru diminta untuk tetap sekolah.
Padahal pemerintah setempat sudah meminta restoran dan sejumlah tempat untuk tutup.
Hal ini yang jadi alasannya.
Kebijakan kontroversial Swedia
Sementara sebagian besar negara di benua Eropa mengalami lockdown untuk menghentikan penyebaran virus corona, Swedia melakukan upaya kontras yang memicu perdebatan sengit.
Berikut ini cara Swedia lawan virus corona seperti yang disampaikan oleh Perdana Menteri Stefan Lovfen pada Minggu (22/3/2020).
1. Bekerja dari rumah
Perdana Menteri Swedia meminta warganya agar bisa bekerja dari rumah.
Termasuk tidak keluar rumah jika merasa sakit.
Dia juga meminta warganya yang berusia di atas 70 tahun untuk tidak pergi ke mana-mana.
2. Melarang pertemuan besar
Pertemuan besar yang dihadiri lebih d ari 500 orang dilarang.
Tentu ini keputusan yang lebih bebas daripada physical distancing yang dilakukan di Inggris dan Jerman.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Sekolah tingkat menengah dan universitas juga berlangsung melainkan secara daring.
Tetapi sekolah tingkat dasar dan pre-school masih beraktivitas seperti biasa dan baru dalam wacana.
3. Restoran, bar dan perbatasan ditutup
Restoran pada mulanya masih diizinkan untuk menyediakan layanan meja untuk menghindari keramaian.
Tapi pada akhirnya, pemerintah Swedia menutup restoran dan bar.
Begitu pun dengan perbatasan yang ditutup, pemerintah Swedia melarang adanya perjalanan yang tidak penting.
Yang menjadi pokok utama dari penanganan Swedia sekaligus kontroversial terkait virus corona adalah menahan orang tua di rumah, namun membebaskan anak-anak.
Itulah mengapa sekolah dasar dan pre-school masih buka.
Menteri Kesehatan Swedia, Lena Hallengren menitikberatkan semua keputusan kepada Badan Kesehatan Masyarakat Swedia (Public Health Agency) yang sepertinya diarahkan oleh ahli epidemologi negara itu, Anders Tegnell.
Keputusan seperti itu tentu menuai banyak kecaman karena dianggap membahayakan jiwa.
Sejumlah komentar kebencian banyak menyorot sosok Tegnell di media sosial sampai-sampai Direktur Badan Kesehatan Masyarakat, Johan Carlson turun tangan membela Tegnell.
Pada Senin (23/3/2020), mantan ahli epidemologi Swedia sekaligus penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Johan Giesecke malah menganjurkan warga Swedia keluar rumah untuk menikmati matahari musim semi.
Baca Juga: Mohon Sabar, WHO Sebut Vaksin Virus Corona Akan Segera Diluncurkan! Begini Penjelasannya!
"Bawalah seorang teman dan berjalanlah beriringan dengan jarak satu meter. Jangan saling memeluk. Bawalah termos dan duduklah di kursi taman. Sangat buruk jika terus menerus duduk di rumah," ungkap Giesecke dalam SVT's morning show.
Namun benar atau salah, Swedia memang tidak terlalu memiliki masalah besar terhadap virus corona.
------
Bila Anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakan dan kue untuk dicoba, langsung saja berlangganan Tabloid Saji. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Kontroversial Swedia Lawan Virus Corona"