Afit menjelaskan, hotel tempatnya menginap sempat memfasilitasinya dengan kulkas di kamarnya, sebagai lemari penyimpanan ASI dalam kantong.
"Cuma kulkasnya bukan freezer, sedangkan untuk penyimpanan ASI, untuk distok kan harus beku.
Kalau hanya dingin-dingin begitu, ASI-nya nanti tidak bertahan lama," ia melanjutkan.
Beruntung, setelah mencari ke sana ke mari, operator hotel bersedia menyediakan freezer dapur hotel sebagai lemari penyimpanan ASI ia dan kolega sekamarnya. Tinggal urusan Sadad menjemput ASI-ASI itu di Hotel d'Arcici untuk si kecil.
"Nanti kalau ASI-nya habis, rencananya sih saya jadi kurir ASI.
Istri pumping ASI di hotel tempat dia nginap, kalau dia ke rumah sakit, saya ke sana buat ambil ASI-nya," tutur Sadad.