Divonis ODP Virus Corona, Wanita ini Ceritakan Kisah Pilu Tak Bisa Mencari Sesuap Nasi untuk Keluarga Selama 14 Hari Berturut-turut

By Raka, Rabu, 1 April 2020 | 15:15 WIB
Seorang ODP ceritakan tak bias mencari sesuap nasi akibat diisolasi selama 14 hari (freepik)

SajianSedap.com - Tak selamanya menyenangkan, sejumlah masyarakat mulai merasakan dampak dari melakukan segalanya di rumah.

Terutama bagi masyarakat yang kini terisolasi tak bisa mencari sesuap nasi.

Seperti yang dialami wanita satu ini.

Kondisinya pun kini diperparah usai divonis sebagai ODP virus corona.

Baca Juga: Sudah Melebihi Kapasitas Penjara, 30.000 Napi Bakal Dibebaskan dari Jeruji Besi untuk Menghindari Virus Corona

Anjuran social distancing rupanya sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk memutus penyebaran Covid-19.

Namun, sejumlah masyarakat terpaksa tak berdiam diri di rumah akibat pendapatan atau penghasilan yang mereka dapat secara harian dan bukan bulanan seperti pekerja kantoran.

Hal tersebut memaksa mereka tetap bekerja di luar meskipun jumlah pasien positif Covid-19 sudah menyentuh angka seribu kasus.

Akhirnya, sejumlah dari mereka pun terpaksa menjadi orang dalam pemantau (ODP) hingga pasien dalam pengawasan (PDP) akibat bertemu dengan banyak orang.

Satu diantara pasien ODP, sebut saja Melati bersedia membagikan kisahnya kepada TribunJakarta.com.

Baca Juga: Jangan Mudik! Pemerintah Akan Berikan Imbalan Ini Untuk Warga yang Tak Pulang Kampung Guna Hentikan Penyebaran Virus Corona

Baca Juga: Melayat Jenazah Kerabat yang Suspect Corona, Anggota DPRD ini Marahi Polisi Hingga Bilang Tak Takut Mati, 'Mana Virusnya Biar Kutelan'

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Dari Suami Artis Cantik ini 24 Jam Jaga Pejabat yang Positif Corona sampai Hal Ini Jadi Kunci Detri Warmanto Sembuh dari Corona

Tak bisa mencari nafkah untuk keluarga

Ia menceritakan awal mula dirinya ditetapkan sebagai ODP kala wabah corona melanda Indonesia.

Melati tinggal di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dan sudah berupaya membatasi dirinya untuk tak keluar dari rumah.

Namun, pemasukan yang tak ada dan uang yang semakin hari menipis memaksanya keluar rumah untuk bekerja.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

Selama ini, Melati memang bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya.

"Sempat keluar untuk ke lokasi A, namun tak jauh dari rumah," ceritanya kepada TribunJakarta.com, Selasa (31/3/2020).

Uang yang didapatnya hari itu pun ia gunakan untuk menyambung hidupnya beserta keluarganya.

Untuk diketahui, ODP ialah orang yang pernah melakukan perjalanan ke suatu negara yang terdampak wabah corona, ataupun memiliki riwayat kontak dengan orang yang diduga positif Covid-19, namun belum menunjukan gejala.

Mulanya, Melati tak merasakan gejala apapun setelah berpergian ke lokasi A. Namun beberapa hari kemudian ia mulai merasakan kondisi tubuhnya tak enak.

Baca Juga: Bikin Makan Hati! Bukan Isolasi Diri, Sejumlah Guru di Jawa Timur Justru Adakan Arisan Ditengah Wabah Corona! Polisi: Otakmu Dimana, Pengen Mati?

"Pas Jumat (27/3/2020) malam saya demam. Itu naik turun suhunya sampai tiga hari berselang," jelasnya.

Selain itu, Melati menuturkan sekujur tubuhnya terasa linu dan pegal-pegal.

"Lagi wabah corona begini ya pasti cemas. Cuma posisinya kan antara flu biasa juga mirip ya penyakit Covid-19 itu. Sayanya bismillah aja minta kesembuhan sama Allah," katanya.

Namun, ketika Senin (30/3/2020) ia mulai merasakan sakit tenggorokan dan sedikit batuk.

Berulang kali Melati mencocokan gejala Covid-19 dengan yang ia alami perharinya sejak hari Jumat lalu.

"Tenggorokan sakit tapi enggak sakit banget. Cuma enggak mau makan karena mual. Di situ kondisi saya masih aman dan enggak ada keluhan sesak napas seperti gejala Covid-19 yang saya baca. Saya cuma minum obat mual aja saat itu," ungkapnya.

Akhirnya pada Selasa (31/3/2020) dini hari tadi ia memutuskan memeriksakan dirinya ke satu diantara Rumah Sakit di wilayah Jakarta Selatan.

Sekira pukul 02.00 WIB ia tiba di RS ditemani suaminya.

Baca Juga: Warga Tolak Pemakaman Jenazah Suspect Corona, Bergerombol Tutup Jalan Hingga Teriakan Kata Kasar sampai Ambulans Putar Balik

"Sampai RS saya jelasin kondisi dan keluhannya apa. Di situ petugasnya sudah mengenakan APD lengkap," katanya.

"Jujur saya takut dan cemas sampai akhirnya dianjurkan periksa darah," tambahnya.

Tanpa di cover BPJS, uang simpanan terakhir di dompetnya pun ia keluarkan demi mengetahui penyakitnya itu.

"Hasil lab keluar kan, DBD, typus dan ginjal dinyatakan negatif. Akhirnya saya diberikan obat sama dokter dan diperbolehkan pulang ke rumah namun berstatus ODP," katanya.

Kegelisahan menyelimuti Melati.

Meskipun baru dinyatakan ODP, Melati sempat merasakan terpuruk beberapa saat.

Namun, ia tak berani menangis karena mengingat suami dan anak-anaknya.

"Kalau boleh jujur pengin nangis. Dalam hati pengin banget nangis. Kagetlah diizinin pulang tapi ODP dan disuruh isolasi mandiri. Pikiran sudah enggak karuan (banyak pikiran) dari tadi pagi," jelasnya.

Baca Juga: Angin Segar dari Presiden! Jokowi Janji Akan Perbanyak Kartu Sembako Hingga Gratiskan Biaya Lisrik Demi Berantas Virus Corona!

"Di satu sisi takut, cemas tapi di sisi lain harus tegar dan tetap ikhtiar," lanjutnya.

Kendati demikian, suaminya terus menyemangatinya secara berkala disaat ia merasa terpuruk sejak dini hari tadi.

"Jangan stres, jangan dipikirin," ucap suaminya.

Saat ini, Melati sedang menjalani masa isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pikiran Tak Karuan Ditetapkan Sebagai ODP, Wanita Ini Bagikan Kisahnya dan Imbauan Hal Ini ke Warga