Tak Pergi ke Rumah Sakit, Pasien Ini bisa Sembuh dari Corona Setelah Isolasi Diri hingga Minum Obat yang Dijual Bebas Ini

By Virny Apriliyanty, Rabu, 1 April 2020 | 16:30 WIB
Ilustrasi pasien corona, sumber: nypost.com (nypost.com)

Tak Pergi ke Rumah Sakit, Pasien Ini bisa Sembuh dari Corona Setelah Isolasi Diri Sendiri hingga Minum Obat yang Dijual Bebas

SajianSedap.com - WHO resmi menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi.

Din Indonesia sendiri, pasien corona terus bertambah hingga mencapai lebih dari 1.500 orang pada Selasa (31/03/2020) lalu.

Dari angka itu, jumlah kesembuhan terbilang kecil, hanya 81 orang.

Baca Juga: Angin Segar dari Presiden! Jokowi Janji Akan Perbanyak Kartu Sembako Hingga Gratiskan Biaya Lisrik Demi Berantas Virus Corona!

Baca Juga: Paranormal Kondang Ini Murka Usai Terawangannya Soal Corona Dihujat karena Melenceng Jauh, 'Kalopun Salah Wajar Karena Saya Juga Manusia!'

Namun, sebuah kisah luar biasa diceritakan oleh seorang wanita yang berhasil sembuh dari corona. 

Ia pun memilih tak pergi ke rumah sakit dan hanya mengisolasi diri sendiri. 

Ia juga mengonsumsi obat yang dijual bebas ini. 

Tak Panik Saat Tahu Positif Corona

Melansir CNN, salah seorang perempuan asal Seattle, Amerika Serikat yang berhasil sembuh dari virus corona menceritakan pengalamannya berjuang melawan virus tersebut.

Elizabeth Schneider, 37, memiliki satu kunci utama untuk bisa sembuh dari penyakit Covid-19, "Jangan panik," kata dia.

Pada 25 Februari 2020, dia mulai merasakan gejala virus corona.

Corona

Baca Juga: Bikin Makan Hati! Bukan Isolasi Diri, Sejumlah Guru di Jawa Timur Justru Adakan Arisan Ditengah Wabah Corona! Polisi: Otakmu Dimana, Pengen Mati?

Baca Juga: Warga Tolak Pemakaman Jenazah Suspect Corona, Bergerombol Tutup Jalan Hingga Teriakan Kata Kasar sampai Ambulans Putar Balik

Hal itu terjadi tiga hari setelah dia mendatangi pesta pada 22 Februari 2020.

Beberapa orang yang datang di pesta tersebut juga mengalami gejala yang sama.

Saat dia bekerja, dia mulai merasa tidak enak badan.

"Merasa lelah, badan sakit, sakit kepala, sedikit demam," kata dia.

Kemudian Elizabeth memutuskan untuk pulang.

Dia sempat tidur siang sebentar dan bangun dengan demam yang suhunya terus meningkat menjadi 39,4 derajat celcius.

Elizabeth berpikir, dia menderita flu parah. Tidak terpikir olehnya bahwa itu bisa menjadi virus corona karena gejalanya tidak cocok.

Baca Juga: KABAR BAIK, 4 Pasien Positif Corona Ini Dinyatakan Sembuh! Ternyata Rutin Konsumsi Makanan dan Obat Ini Selama Dirawat

Baca Juga: Sering Belanja Online saat Pandemi Virus Corona? Begini Cara Cegah Penularan dari Paket dan Plastik Makanan Online, Mudah dan Aman

Dia tidak batuk, tidak sesak napas, tidak ada gejala gangguan pernapasan sama sekali.

Beberapa hari kemudian, dia mengetahui bahwa sekitar selusin teman yang pernah ke pesta yang sama juga jatuh sakit.

"Pada hari yang sama, kira-kira pada waktu yang sama di malam hari, dengan gejala yang sangat mirip," kata dia.

Meski begitu, Elizabeth dan teman-temannya belum dites terhadap virus corona.

Dokter mengira mereka terkena flu, tetapi hasil tesnya negatif.

"Pada titik ini, kami semua menjadi sedikit frustrasi karena mereka tidak diizinkan untuk diuji untuk virus corona, atau dokter bahkan tidak menyarankan untuk diuji itu," kata Elizabeth.

Kemudian, salah satu temannya bercerita tentang studi flu di Seattle.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Baca Juga: Virus Corona Mengganas Hingga Makan 10 Ribu Korban Jiwa di Italia, Kini Pakar Bongkar Pemicu dan Cara Atasinya! Wajib Tahu

Baca Juga: 300 Warga Jawa Barat Tiba-tiba Dinyatakan Positif Virus Corona! Terbongkar Penyebabnya di Luar Dugaan

Peserta bisa mendaftar secara online dan mengirimkan alat uji tes yang dikirim kembali untuk mendapatkan hasilnya beberapa hari kemudian.

Hal itu merupakan bagian dari penelitian. Baru-baru ini, kelompok itu juga mulai menguji virus corona.

"Dan begitulah akhirnya saya tahu," kata Elizabeth.

Pulih Dengan Istirahat di Rumah dan Minum Obat

Dia pun pulih setelah tinggal di rumah, beristirahat dan minum obat flu yang dijual bebas.

"Saya pikir langkah besar yang ingin saya katakan kepada semua orang adalah, tolong jangan panik," kata Elizabeth.

"Jika kamu sehat, jika kamu lebih muda, jika kamu merawat dirimu dengan baik ketika kamu sakit, akan pulih, aku percaya. Dan aku bukti hidup untuk itu," kata Elizabeth.

Baca Juga: Akibat Corona, Yuni Shara Terima Kenyataan Pahit Tidak Miliki Penghasilan Lagi, ,Gak Ada Pilihan'

Baca Juga: Terbukti! Pasien Terinfeksi Virus Corona Tanpa Gejala Ternyata Dapat Sembuh Dengan Sendirinya! Dokter Ungkap Rahasianya

Bagaimana pun, memiliki usia dan kesehatan yang baik merupakan kunci menang melawan Covid-19.

Sementara, bagi orang tua atau orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit jantung atau diabetes, Covid-19 dapat dan telah mematikan, kata pejabat kesehatan.

"Realitas yang suram adalah bahwa, untuk orang tua, Covid-19 hampir merupakan mesin pembunuh yang sempurna," kata Presiden Asosiasi Kesehatan Amerika Mark Parkinson kepada CNN minggu ini.

Beberapa negara membatasi kunjungan ke panti jompo dalam upaya untuk membendung penyebaran penyakit ke populasi yang rentan.

Rumah jompo di negara bagian Washington, misalnya, telah diinstruksikan untuk membatasi pengunjung ketika kasus virus corona menyebar di 11 fasilitas di negara bagian tersebut.

Wilayah Seattle adalah pusat penyebaran virus corona di AS.

Sejak Covid-19 pertama kali muncul pada Januari 2020, dari 1.635 kasus yang dilaporkan di negara itu, 457 di antaranya berada di Negara Bagian Washington, termasuk 41 kematian.

Artikel ini telay tayang di Intisari.id dengan judul Pelajaran dari Pasien Sembuh Virus Corona: Jangan Panik, Berikut Kisahnya dari Gejala yang Tak Terdeteksi hingga Minum Obat yang Dijual Bebas

Baca Juga: Dampak Panic Buying Saat Corona, Potret Makanan yang Terbuang Sia-sia ini Jadi Sorotan

Baca Juga: Sepi Orderan karena Corona, Driver Ojol ini Harus Terima Kenyataan Pahit Ditagih Debt Collector, 'Padahal Baru Telat 3 Hari'