Cara penolakan ini tentu saja dinilai tak pantas dilakukan dan tidak berempati.
"Iya betul, dia ditolak oleh warga, karena warga khawatir. Apalagi jenazah ini katanya terjangkit virus Corona atau Covid-19," kata Lurah Bitoa, Syaifuddin.
Menurut Syaifuddin, mobil yang mengangkut jenazah tertahan selama hampir lebih dua jam di jalan.
Bahkan pemerintah setempat turun tangan memberikan pemahaman kepada masyarakat, tapi tetap ditolak.
"Kami sempat beri pamahaman kepada masyarakat, tapi mereka tetap khawatir. Warga juga takut, karena sisa-sisa air mandi dari jenazah jangan sampai menularkan virus itu," tuturnya.
Akibat aksi penolakan ini, jenazah berinisial AP itu terpaksa dikembalikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
"Jenazahnya dibawa kembali ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar," ujarnya.
Baca Juga: Dampak Panic Buying Saat Corona, Potret Makanan yang Terbuang Sia-sia ini Jadi Sorotan