Prediksi Berakhirnya Virus Corona Mulai Terbukti! Ahli Pastikan Wabah Ini Mereda Bulan Mei, Asal 3 Strategi Ini Dilakukan!

By Siti Afifah, Kamis, 2 April 2020 | 08:50 WIB
Prediksi berakhirnya virus corona menurut ahli! Begini strategi dan hasilnya (Tribunnews)

Prediksi Berakhirnya Virus Corona Mulai Terbukti! Ahli Pastikan Wabah Ini Mereda Bulan Mei, Asal 3 Strategi Ini Dilakukan!

SajianSedap.com - Hingga saat ini, puncak maupun akhir wabah COVID-19 masih samar-samar.

Sementara itu, jumlah pasien yang positif dan meninggal akibat virus corona di Indonesia terus bertambah.

Berbagai macam prediksi bermunculan dari beberapa peneliti dan akademisi.

Beberapa alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia (UI) mencoba memprediksikan kapan badai corona mereda.

Mereka menggunakan sebuah model sederhana yang dikembangkan dengan model SIRU.

Baca Juga: Roasted Fish Cake with Made from Ground Catfish, A Perfect Snack For Leisure Time!

Baca Juga: Recipe of Fried Tahu with Petis Filings, A Tasty Late-Night Snack!

Analisis itu dibuat oleh Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M. Rustijono.

Dilansir dari Tribunnews, Barry mengatakan simulasi tersebut dibuat dengan mencari referensi dari sebuah grup yang memang melakukan studi tentang COVID-19 di China.

Strategi Kelompok Populasi

"Jadi mereka melakukan pemodelan matematika tentang kasus-kasus di China, dimana China itu kan kurvanya udah selesai ya,"

"Jadi mereka studinya udah lebih established lah, modelnya udah baik gitu," terang Barry, Selasa (31/3/2020).

Sementara data yang digunakan untuk simulasi adalah data kasus kumulatif di Indonesia sejak 2-29 Maret 2020 yang dipublikasikan situs kawalcovid19.id.

Baca Juga: Virus Corona Akan Segera Berakhir! Peneliti di Surabaya Sudah Temukan 5 Obat yang Bisa Lenyapkan Wabah Ini

Baca Juga: Warga Tolak Pemakaman Jenazah Corona, Petugas Terus Dilempari Batu sampai Tersulut Emosi, 'Jangan Lempar Batu, Kita Juga Manusia!'

"Jadi kami coba pakai metode mereka untuk diimplementasikan ke data yang kita punya sekarang di Indonesia" tambahnya.

Hasil perhitungan itu telah dipublikasikan melalui akun Instagram resmi Ikatan Alumni (Iluni) Departemen Matematika Universitas Indonesia dan bisa diunduh secara bebas.

Terdapat empat kelompok populasi dalam simulasi ini, yaitu sebagai berikut.

1. Infected (I), yaitu individu yang terinfeksi namun belum menunjukkan gejala;

2. Reported (R), yaitu masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19;

3. Unreported (U), yaitu individu-individu yang terinfeksi COVID-19 namun tidak melapor karena tidak merasakan gejala yang berat ataupun karena alasan lain.

Baca Juga: Terbebas dari Corona, Aktor Ini Bagikan Kunci Utama Virus Hilang dari Tubuhnya: 'Obat Ini Penting untuk Kesembuhanku'

Baca Juga: Jangan Sembarang Minum! Ternyata Vitamin Ini yang Ampuh Sembuhkan Pasien Terinfeksi Corona

Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini

Prediksi Kapan Badai Virus Corona Berakhir

Perhitungan yang dilakukan para alumni matematika UI itu merujuk pada kebijakan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia.

Dalam hal ini adalah kebijakan jaga jarak sosial atau physical distancing yang dilakukan per 1 April 2020.

- Skenario 1

Skenario pertama berlaku jika per 1 April 2020 tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia.

Dengan kata lain, kegiatan berjalan seperti biasa tanpa ada langkah pencegahan.

Puncak pandemi terjadi pada 4 Juni 2020 dengan 11.318 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai angka ratusan ribu.

Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Agustus hingga awal September 2020.

Grafik pemetaan penggunaan metode physical distansing sebagai cara yang lebih tepat dalam menekan angka persebaran virus covid-19

Baca Juga: Masker Kain Disebut Kurang Efektif untuk Cegah Virus Corona, Begini Penjelasannya Menurut Ahli

Baca Juga: Meski Sudah Renggut Ribuan Nyawa, Ternyata Virus Corona Bisa Jadi Tak Berdaya! Ahli Temukan Rahasia Kelemahan Wabah Ini

- Skenario 2

Skenario kedua berlaku jika per 1 April 2020, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.

Kondisi ini adalah ketika masyarakat tidak disiplin mengimplementasikan jaga jarak fisil atau physical distancing sebagaimana telah diimbau oleh pemerintah Indonesia.

Dengan skenario ini diperkirakan puncak pandemik akan terjadi pada 2 Mei 2020 dengan 1.490 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000.

Pandemi akan berakhir pada akhir Juni hingga awal Juli 2020.

Skenario kedua ini adalah yang paling mungkin terjadi jika kondisi di Indonesia tetap seperti saat ini (kebijakan yang kurang tegas dan masyarakat tidak disiplin).

Grafik permodelan jumlah yang terinfeksi versi ILUNI

Baca Juga: Enggak Mau Terinfeksi Corona, Pria Ini Belanja Pakai Baju Pelindung dari Plastik Sampah! 'Untuk Jaga Keselamatan Keluarga dan Orang Sekitar'

Baca Juga: Kumur Pakai Air Garam Disebut Bisa Cegah Virus Corona, Begini Faktanya Menurut Ahli!

- Skenario 3

Skenario terakhir berlaku jika per 1 April 2020 diberlakukan kebijakan tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.

Kondisi yang dimaksud adalah ketika masyarakat disiplin mengimplementasikan jaga jarak sosial.

Jika kenario ketiga ini terjadi, diprediksikan puncak pandemi COVID-19 akan terjadi pada 16 April 2020 dengan jumlah 546 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000.

Kemudian akhir pandemi akan terjadi pada akhir Mei 2020 hingga awal Juni 2020.

Dilansir dari dokumen hasil perhitungan alumni matematika UI tersebut, implementasi physical distancing atau jaga jarak fisik harus lebih disiplin dilakukan.

Grafik pemetaan penggunaan metode physical distansing sebagai cara yang lebih tepat dalam menekan angka

Baca Juga: Diduga Jadi Awal Mula Penyebaran Virus Corona, Kini Pasar Wuhan Kembali Buka Usai Lockdown, Hewan Liar Langsung Diserbu Pengunjung!

Baca Juga: Bukan Hanya dari Percikan Ludah, Benarkah Virus Corona Bisa Menular Lewat Air Mata Orang yang Positif Terinfeksi? Begini Hasil Temuan Ahli

Selain ketegasan dari pemerintah, kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan kebijakan yang berlaku sangat dibutuhkan.

Sebaiknya penduduk di zona merah tidak mudik dahulu untuk meminimalisir risiko penularan besar-besaran ke daerah lain.

Hal ini sangat berpengaruh dalam akumulasi kasus positif COVID-19 dan mencegah skenario 1 dan 2 terjadi.

Model ini masih sangat dinamis, bergantung pada kebijakan-kebijakan pemerintah dan keseriusan masyarakat dalam mengentaskan Indonesia dari pandemi corona.

Baca Juga: Tak Pergi ke Rumah Sakit, Pasien Ini bisa Sembuh dari Corona Setelah Isolasi Diri hingga Minum Obat yang Dijual Bebas Ini

Baca Juga: Sembunyi Lebih dari 40 Hari Di Pasar Seafood Wuhan Tanpa Alat Pelindung, Satu Keluarga Selamat dari Virus Corona, Kok Bisa?

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Pandemi Corona Akan Reda Akhir Mei? Alumni Matematika UI Bikin 3 Skenario, Bisa Jika Ini Dilakukan