Akhirnya, ia berunding dengan rekannya, Roni, dan memutuskan mengolah biji salak menjadi bubuk yang bisa diseduh untuk diminum.
"Dalam petunjuk itu dibikin bubuk biji salak. Akhirnya kami berunding bagaimana untuk memproduksi biji salak ini," ucap Gus Ing.
Singkat cerita, Gus Ing dan Roni pun memulai pengolahan biji salak. Biji salak yang telah dikumpulkan dijemur terlebih dahulu selama beberapa hari.
Kemudian, biji salak yang sudah kering diiris-iris hingga berukuran kecil untuk selanjutnya dimasak.
Teknik pemasakannya menggunakan metode sangrai, di mana biji salak dimasukkan ke dalam penggorengan lalu dimasak dengan api kecil.
Biji salak yang sudah menghitam kemudian dikeluarkan dari penggorengan dan dipindahkan ke dalam blender.
Lalu, biji salak pun diblender hingga halus dan menjadi bubuk. 1 kilogram biji salak bisa diolah menjadi bubuk seberat 2 ons.