"Tapi (obat ini) disinyalir ada efeknya buat virus virus corona, meskipun belum established (ditetapkan)," ujarnya.
Meski demikian, soal efektifitas klorokuin terhadap Covid-19, masih perlu dikumpulkan data lewat uji klinis yang membandingkan ratusan pasien Covid-19 yang diberi klorokuin dengan yang tidak diberi.
Masyarakat juga perlu tahu bahwa obat ini adalah obat keras yang tidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter.
"Harus pakai resep dokter!," tegas dr Nafrialdi.
Dituturkan oleh dr Nafrialdi, obat ini bisa menimbulkan berbagai efek samping, mulai dari mual, gangguan pengelihatan, gangguan pendengaran, hingga gangguan irama jantung.
Klorokuin, seperti obat-obatan lainnya, juga bisa mematikan bila dikonsumsi pada dosis ekstrem.
"Masalahnya kalau (klorokuin) digunakan oleh orang yang tidak punya pengetahuan atau kewenangan, (orang tersebut) hanya akan mengumpulkan efek samping," ujar dr Nafrialdi.