Jumlah Pasien Positif Corona Melonjak, Pakar Justru Sebut Indonesia Beruntung! 2 Hal Besar Ini Harus Dilakukan Agar Tak Ada Gelombang Kedua

By Siti Afifah, Selasa, 14 April 2020 | 16:15 WIB
Pakar sebut Indonesia beruntung dan harus lakukan 2 hal besar ini agar tak ada gelombang kedua virus corona! (Tribunnews)

Jumlah Pasien Positif Corona Melonjak, Pakar Justru Sebut Indonesia Beruntung! 2 Hal Besar Ini Harus Dilakukan Agar Tak Ada Gelombang Kedua

SajianSedap.com - Pakar peringatkan adanya potensi pergeseran gelombang episenter wabah Covid-19.

Dari Amerika dan Eropa menuju ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan India.

Tentunya potensi pergeseran episenter ini tidak diinginkan dan seharusnya dapat dihindari dari sekarang.

"Kita tentu ingin menghindari ini terjadi di kawasan Asia Tenggara,"

"termasuk menghindari ini terjadi di Indonesia," kata Diah Saminarsih, Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Kamis (9/4/2020).

Baca Juga: Roasted Fish Cake with Made from Ground Catfish, A Perfect Snack For Leisure Time!

Baca Juga: Recipe of Fried Tahu with Petis Filings, A Tasty Late-Night Snack!

Dalam diskusi daring bertajuk Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi, Diah menyebutkan, Indonesia menjadi negara yang dibilang beruntung.

Sebab termasuk negara yang terlambat atau belakangan masuknya wabah Covid-19.

Pertambahan Pasien Positif Corona

Jadi, Indonesia seharusnya sudah bisa mengambil pembelajaran dari apa yang terjadi dan sudah dilakukan di banyak negara.

Terutama perihal kebijakan apa saja yang salah, yang sebaiknya tidak dilakukan atau sangat perlu dilakukan seperti di negara lain untuk mencegah episenter ini terjadi.

Sebelumnya, pemerintah kembali memberikan update virus corona terkini di Indonesia.

Hingga hari ini, pemerintah menyatakan bahwa jumlah pasien COVID-19 yang disebabkan virus corona masih bertambah.

Baca Juga: Mengiris Hati, Terungkap Curhatan Terakhir Pasien Corona Sebelum Meninggal Ini Sampai Buat Perawat Menangis! Begini Ucapnya

Baca Juga: Temuan Ahli Kembali Terungkap! Bukan dari Hewan, Virus Corona Ternyata Menyebar Ke Seluruh Dunia Melalui 3 Jalur Ini!

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah pusat hingga Minggu (5/4/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 2.273 pasien COVID-19 di Tanah Air.

Dengan demikian, terdapat penambahan 181 pasien yang dinyatakan positif virus corona dalam 24 jam terakhir.

Pernyataan ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Minggu sore.

"Bertambah lagi 181 orang konfirmasi positif, sehingga total menjadi 2.273," ujar Achmad Yurianto.

Sementara, pemerintah juga menyatakan bahwa ada penambahan pasien sembuh sebanyak 14 orang.

Penambahan ini menyebabkan total ada 164 pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Senang! Dokter Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona Hanya dengan Obat Sederhana Ini! Begini Resep Manjurnya

Baca Juga: Diberi 10 kg Beras Imbas Wabah Corona, Ratusan Warga di Padang Justru Berbonodng-bondong Mengembalikan! Alasan Dibaliknya Bikin Kaget

 

Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini

Hal Besar yang Harus Dilakukan

Ahli jelaskan gelombang kedua virus corona di Indonesia

Diah juga menyebutkan setidaknya ada dua hal besar yang bisa dilakukan oleh Indonesia mencegah prediksi potensi jadi episenter baru Corona itu terjadi.

1. Masif testing

Contoh negara yang baik dalam menangani persoalan Covid-19 adalah Korea Selatan (Korsel) dan Jerman, dengan melakukan masif testing atau tes masal pada warganya.

"Contoh Korsel, melakukan masif testing dengan sangat besar. Kita arahnya harus ke sana," ujar dia.

Contoh dalam melakukan tes masal ini, akan kemudian menjadikan Indonesia berhati-hati menyiapkan alat, menyiapkan tenaga kerja dan menekan angka kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Akibat Pandemi Corona, Hotman Paris Ungkapan Kerinduan Pada Warung Kopi Kesayangan, 'Mengubah Hidup Hotman'

Baca Juga: Makan Hati Dihujat Warganet Karena Menikah di Tengah Pandemi Corona, Kalina Oktarani Beri Jawaban Menohok

Para pakar dan ahli medis juga selalu menyebutkan masif testing yang langsung menyasar ke Virus Corona, SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 memang sangat diperlukan.

Test PCR adalah golden standar dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2.

Sementara rapid testing hanya menyasar pada antibodi yang dimiliki oleh orang yang dilakukan tes, dan masih butuh kepastian dalam tes laboratorium atau PCR test.

2. Peran masyarakat sipil

Diah berkata, untuk di Indonesia sendiri masih banyak hal yang bisa dikerjakan, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi masyarakat sipil secara umum juga bisa terlibat.

Pemerintah dan semua instansi harus bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik, baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Begitu juga dengan komunitas dan masyarakat juga diharapkan dapat bekerjasama.

Baca Juga: Ingin Sayur dan Buah Tetap Segar di Tengah Pandemi Corona? Begini Caranya Tanpa Harus Disimpan dalam Kulkas

Baca Juga: Kabar Buruk! Sebanyak 91 Pasien yang Dinyatakan Sembuh Kembali Positif Virus Corona, ini Kata Para Ahli

"Keberhasilan di China (dalam menangani Covid-19) adalah karena masyarakatnya bekerjasama di dalam karantina itu," kata Diah.

Masyarakat di China berperan banyak hal dalam masa karantina wilayah atau lockdown dilakukan.

Memastikan suplai chain berjalan, memastikan orang di karantina mendapatkan makanan, memastikan ada usaha yang lebih bagus dilakukan masyakarat sipil dan terkoordinasi.

"Saya rasa dua hal besar (untuk mencegah Indonesia jadi episentrum baru corona) ini harus bekerjasama"

"dan sebagai masyarakat sipil harus melihat gap yang ada di pemerintah, dan kemudian itu yang dikerjakan dan diisini oleh masyarakat sipil," tuturnya.

Baca Juga: Bukannya Di Rumah, Puluhan Bapak-bapak Di Tangerang Malah Sibuk Sabung Ayam di Tengah Wabah Corona

Baca Juga: Tanda Berakhirnya Virus Corona Mulai Terlihat! Angka Kesembuhan Meningkat Pesat Hingga Indonesia Dibantu 58 Negara Untuk Lakukan Hal Ini

Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Ahli Ungkap 2 Hal Besar yang Bisa Cegah Potensi Indonesia Jadi Episentrum Virus Corona