Kabar Buruk, Peneliti Ungkap Daya Rusak Covid-19 di Tubuh Manusia Diibaratkan Seperti Gabungan Virus Sars dan HIV!

By Marcel Mariana, Selasa, 14 April 2020 | 17:45 WIB
Cepat Menyebar, Ini Satu Organ Tubuh yang Paling Pertama Rentan Terserang Virus Corona hingga Pasien Mudah Terinfeksi (Kompas.com)

Kabar Buruk, Peneliti Ungkap Daya Rusak Covid-19 di Tubuh Manusia Diibaratkan Seperti Gabungan Virus Sars dan HIV!

Sajiansedap.com - Virus corona yang tengah melanda dunia memang sangat memprihatinkan.

Banyak korban berjatuhan setiap hari karena virus tidak kasat mata ini.

Daya rusak virus corona Covid-19 terhadap tubuh, ibarat virus SARS dan HIV digabung menjadi satu.

Itulah kenyataannya yang banyak ditemui para peneliti.

Baca Juga: Makan Hati Dihujat Warganet Karena Menikah di Tengah Pandemi Corona, Kalina Oktarani Beri Jawaban Menohok

Virus corona Covid-19, menurut banyak ilmuan, dapat membunh sel-sel kekebalan tubuh yang kuat, yang seharusnya bisa membunuh virus yang masuk ke dalam tubuh.

Hal itu pun yang dilakukan oleh virus HIV.

Sekalinya masuk ke dalam tubuh virus HIV akan merusak kekebalan imunitas tubuh korbannya.

Bahaya Virus Corona

Itulah bahayanya virus tersebut, yang ternyata ditemukan juga pada virus corona Covid-19 yang sekarang sedang mewabah di banyak negara di dunia.

Dilansir dari Asia One, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa virus corona dapat membunuh sel-sel kekebalan yang kuat yang seharusnya membunuh virus.

Penemuan mengejutkan, yang dibuat oleh tim peneliti dari Shanghai dan New York, yang juga diamini oleh para dokter yang bertugas menangani pasien positif corona, menyatakan bahwa virus SARS CoV-2 Novel virus ini dapat menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Baca Juga: Akibat Pandemi Corona, Hotman Paris Ungkapan Kerinduan Pada Warung Kopi Kesayangan, 'Mengubah Hidup Hotman'

Baca Juga: KABAR BURUK! Ilmuan Temukan Jenis Virus Corona Baru di Kelelawar, Berpotensi Melompat dari Hewan ke Manusia!

Kondisi itu menurut para ilmuan, serupa dengan yang ditemukan pada pasien HIV.

Penelitian tersebut dikemukakan setelah Sars-CoV-2 Novel virus ini bergabung dengan virus yang hidup pada sel limfosit T yang ditumbuhkan di laboratorium.

Limfosit T, juga dikenal sebagai sel T, memainkan peran sentral dalam mengidentifikasi dan menghilangkan penjajah asing dalam tubuh.

Mereka melakukan ini dengan menangkap sel yang terinfeksi virus, membuat lubang di membrannya dan menyuntikkan bahan kimia beracun ke dalam sel.

Bahan kimia ini kemudian membunuh virus dan sel yang terinfeksi dan merobeknya berkeping-keping.

Tapi para ilmuan terkejut anakala menjumpai sel T menjadi mangsa virus corona dalam percobaan mereka.

Mereka menemukan struktur unik dalam protein lonjakan virus yang tampaknya telah memicu perpaduan virus dan membran sel ketika mereka bersentuhan.

Gen virus kemudian memasuki sel T dan mengambilnya sebagai sandera, menonaktifkan fungsinya melindungi manusia.

Para peneliti melakukan percobaan yang sama dengan sindrom pernapasan akut yang parah, atau SARS. Ini adalah jenis virus corona yang lain.

Dalam percobaan itu para ilmuan menemukan virus SARS tidak memiliki kemampuan untuk menginfeksi sel T.

Alasannya, mereka menduga, adalah kurangnya fungsi fusi membran.

Sars, yang membunuh ratusan pada wabah di 2003, hanya dapat menginfeksi sel yang membawa protein reseptor spesifik yang dikenal sebagai ACE2, dan protein ini memiliki kehadiran yang sangat rendah dalam sel T.

Baca Juga: KABAR BURUK! Ilmuan Temukan Jenis Virus Corona Baru di Kelelawar, Berpotensi Melompat dari Hewan ke Manusia!

Investigasi lebih lanjut terhadap infeksi virus corona pada sel T primer akan membangkitkan "Ide-ide baru tentang mekanisme patogenik dan intervensi terapeutik," kata para peneliti dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Cellular & Molecular Immunology minggu ini.

Dilain pihak, seorang dokter yang bekerja di rumah sakit umum merawat pasien Covid-19 di Beijing mengatakan, penemuan tersebut menambahkan bukti lain pada kekhawatiran yang berkembang di kalangan medis, yang mana virus corona terkadang bisa berperilaku seperti beberapa virus paling terkenal yang secara langsung menyerang sistem kekebalan manusia.

Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini : 

"Virus corona novel ini, semakin banyak orang membandingkannya dengan HIV," kata dokter yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini.

Pedapat lain pun mengatakan mengenai hal yang sama, dalam artian mendukung temuan tersebut.

Pada bulan Februari, Chen Yongwen dan rekan-rekannya di Institute of Immunology PLA merilis sebuah laporan klinis yang memeringatkan bahwa jumlah sel T manusia dapat turun secara signifikan pada pasien Covid-19,

Terutama ketika mereka berusia lanjut atau memerlukan perawatan di unit perawatan intensif, yang mungkin karena adanya penyakit berat penyerta lainnya.

Baca Juga: Sejalan dengan Pemerintah untuk Berantas Virus Corona, PT Sasa Inti Bagikan Kreasi Produk Makanan untuk Tenaga Medis

Jadi semakin rendah jumlah sel T seseorang, bilamana dirinya terinfeksi virus corona Covid-19, maka semakin tinggi risiko kematiannya.

Pengamatan ini kemudian dikonfirmasi oleh pemeriksaan otopsi pada lebih dari 20 pasien, yang sistem kekebalannya hampir sepenuhnya hancur, menurut laporan media daratan.

Dokter yang melihat mayat itu mengatakan kerusakan pada organ dalam mirip dengan kombinasi SARS dan Aids-HIV.

Gen di balik fungsi fusi dalam Sars-CoV-2 tidak ditemukan pada virus corona lain pada manusia atau hewan.

Tetapi beberapa virus manusia yang mematikan seperti Aids dan Ebola memiliki urutan yang sama.

Karenanya hal ini membuat munculnya spekulasi bahwa virus corona baru ini, yang sekarang tengah mewabah dihampir seluruh negara di dunia, mungkin telah menyebar dengan tenang di masyarakat untuk waktu yang lama sebelum menyebabkan pandemi saat ini.

Menurut penelitian lainnya, ada satu perbedaan utama antara Sars-CoV-2 dan HIV juga SARS yang sudah dikenal.

HIV dapat bereplikasi dalam sel T dan mengubahnya menjadi pabrik untuk menghasilkan lebih banyak salinan untuk menginfeksi sel lain.

Tetapi Lu dan Jiang tidak mengamati pertumbuhan coronavirus setelah memasuki sel-T, menunjukkan bahwa virus dan sel-T mungkin akan mati bersama.

Baca Juga: Bukannya Di Rumah, Puluhan Bapak-bapak Di Tangerang Malah Sibuk Sabung Ayam di Tengah Wabah Corona

Karenanya studi tersebut memunculkan beberapa pertanyaan baru.

Sebagai contoh, virus corona dapat ada selama beberapa minggu pada beberapa pasien tanpa menimbulkan gejala apa pun.

Bagaimana cara berinteraksi dengan sel T pada pasien ini tetap tidak jelas.

Beberapa pasien yang sakit kritis juga mengalami badai sitokin, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan menyerang sel-sel sehat.

Tetapi mengapa dan bagaimana pemicu virus corona itu masih kurang dipahami.

Hal yang Harus Dilakukan Masyarakat

Jadi bagaimana yang harus dilakukan oleh kita sebagai masyarakat dalam menghadapi kenyataan ini?

Satu hal yang harus kita pahami, kita di dunia tiak bisa sembunyi dari virus corona, juga virus manapun.

Sebab kita mau sembunyi dimana? Sementara virus sendiri datang atau ada tidak di sekitar kita, kita sendiri tidak tahu dan tidak ada yang bisa mendeteksinya dengan pasti.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Dari Dokter Temukan Gejala Baru Virus Corona sampai Reaksi Glenn Fredly Saat Pertama Kali Tahu Dirinya Sakit

Jadi jaga kesehatan masing-masing, dengan makan-makanan sehat bergizi yang bisa mendukung kemampuan imunitas tubuh bekerja optimal dan banyak jumlanya.

Istirahat cukup. Juga olahraga. Karena makan apapun, tanpa olahraga dan istirahat yang cukup percuma.

Terkahir tawakal pada Tuhan yang Maha Esa. Karena hanya kepadaNya virus tunduk dan patuh.

Terakhir, jalankan semua saran ahli, seperti menjaga jarak, tidak berada dikeremunan, dan menggunakan masker setiap keluar rumah.

Baca Juga: Berdonasi Ribuan Makanan, Kaesang Pangarep Justru Dibuat Geram dengan Pertanyaan Warganet, 'Persis Bapakne'

-------

Bila anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakan dan kue untuk dicoba,bisa langsung saja berlangganan Tabloid Saji. Tinggal klik di Https://www.gridstore.id

Artikel Telah Ditayangkan di health.grid.id dengan Judul, Kabar Buruk! Daya Rusak Covid-19 di Tubuh Manusia Diibaratkan Seperti Gabungan Virus Sars dan HIV, Waspada