Mereka juga dibantu oleh para peneliti dari negara lain untuk mengumpulkan data.
Tim tidak hanya mengumpukkan suara dari pasien positif Covid-19 tapi juga penderita virus lain.
Hal itu dimaksudkan agar algoritma terlatih mendeteksi suara yang disebabkan virus berbeda.
Mereka juga mencari video wawancara pasien positif Covid-19 dari situs berita.
Striner mengatakan, aplikasi ini akan memberikan hasil false positive ketimbang false negative.
False positive akan menunjukan hasil yang mungkin saja positif namun bukan berarti seseorang benar-benar terinfeksi Covid-19, sehingga harus melakukan uji laboratorium.
Sementara, false negative mungkin saja menunjukan hasil negatif, tapi bukan berarti orang tersebut benar-benar tidak terinfeksi.