Sama-sama Mematikan, Tapi Virus Corona Jauh lebih Mengerikan Daripada SARS Karena Alasan Ini

By Marcel Mariana, Kamis, 16 April 2020 | 19:30 WIB
()

Sama-sama Mematikan, Tapi Virus Corona Jauh lebih Mengerikan Daripada SARS Karena Hal Ini

Sajiansedap.com - Virus Corona telah melumpuhkan segala aktivitas manusia di bumi.

Akibat wabah ini banyak kegiatan, dari anak sekolah maupun karyawan terpaksa dilakukan di rumah.

Setiap harinya pasien positif corona dan yang dinyatakan meninggal kian meningkat tajam di berbagai negara.

Namun, virus corona ternyata jauh lebih mengerikan dari SARS lantaran lebih cepat menular. 

Ternyata ada alasan kenapa virus corona atau Covid-19 ini lebih cepat menular daripada SARS.

Baca Juga: Kabar Buruk! Gejala Baru Virus Corona Ditemukan, Sakit Perut Tapi Ternyata Bukan Diare, Waspada!

Dilansir oleh Kompas.com, menurut para peneliti di Jerman, kecepatan virus corona menular dari satu orang ke orang lainnya disebabkan oleh letak virus ini mereplikasi diri.

Lapor Healthline, SARS merupakan salah satu jenis virus corona yang merupakan satu keluarga dengan Covid-19.

Lalu apa ya alasannya virus corona lebih cepat menular?

Alasan Virus Corona Cepat Menular

Pada tahun 2002 lalu virus SARS menyebar ke lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan hampir 800 orang.

Lalu, mengapa virus corona lebih cepat menyebar daripada SARS?

Covid-19 telah terbukti lebih cepat menyebar dari SARS, dan bahkan telah merenggut 100 ribu jiwa lebih pada bulan Maret 2020.

Baca Juga: Nekat Mudik Sampai Gelar Tahlilan dan Bagi-bagi Nasi, Satpam Ini Ternyata Positif Corona Hingga Buat Satu Kampung Terpaksa Harus Rapid Test

Baca Juga: TERJADI LAGI, Pasien Tidak Jujur, Puluhan Tenaga Medis dan Karyawan Rumah Sakit Positif Corona

Namun tidak seperti SARS, virus corona penyebab Covid-19 ternyata bisa hidup dan mereplikasi diri di tenggorokan.

Virus corona Covid-19 dilaporkan juga ditemukan bisa menyebar dari saluran pernapasan atas, lebih awal dari penyakit SARS yang mewabah pada tahun 2003.

Konklusi ini didasarkan pada perawatan klinis yang didapatkan oleh 9 pasien Covid-19 di rumah sakit Munich.

Kesembilan pasien adalah pekerja profesional berusia muda hingga paruh baya yang memiliki gejala Covid-19 ringan.el (BSL) 3 di International Vaccine Institute (IVI) di Seoul, Korea Selatan. (ED JONES / AFP)

Hasil swab tenggorokan yang diambil dari pasien pada minggu pertama menunjukkan bahwa semua pasien positif virus corona.

Ini jauh lebih tinggi dibanding pasien SARS yang bila diswab pada tahap yang sama hanya akan menunjukkan hasil positif dengan kemungkinan kurang dari 40 persen.

Baca Juga: Turut Andil Perangi Corona, Eden Farm Bantu Jaga Rantai Distribusi Bahan Pangan

Muatan virus pada swab tenggorokan pasien Covid-19 dan SARS juga sangat berbeda.

Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Nature, tim peneliti menulis, pada studi kali ini, konsentrasi puncak sudah tercapai sebelum hari ke-5, dan hasilnya 1.000 kali lebih tinggi dibanding puncak muatan virus swab tenggorokan SARS.

Mereka juga mengatakan, isolasi virus hidup dari swab tenggorokan adalah perbedaan lain (Covid-19) dari SARS, di mana isolasi seperti ini jarang berhasil (pada SARS).

"Secara keseluruhan, hal-hal ini menunjukkan adanya replikasi virus secara aktif pada jaringan saluran pernapasan atas," tulis mereka.

Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini : 

Tim peneliti yang dipimpin oleh Christian Drosten dari Charité University Hospital di Berlin dan Clemens Wendtner dari Schwabing Clinic di Munich ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature mencoba menjelaskan temuan mereka dengan mengutip hasil penelitian Fudan University di Shanghai.

Hasil penelitian Fudan University yang dipublikasikan pada bulan lalu menemukan bahwa meskipun mirip dengan virus SARS, tonjolan mahkota (spike) pada virus penyebab Covid-19 memiliki fitur-fitur khusus yang membuatnya lebih mudah mengikat pada reseptor sel manusia yang disebut ACE2.

Baca Juga: Disebut Pusat Penyebaran Virus Corona, Ternyata Makanan di Supermarket Tidak Terbukti Menularkan Penyakit, Ini Faktanya

Fitur inilah, ujar tim peneliti Jerman, yang membuat Covid-19 bisa hidup dan mereplikasi diri di saluran pernapasan atas yang memiliki lebih sedikit reseptor ACE2 daripada paru-paru.

Wah, ternyata alasannya tidak main-main loh, maka lebih baik jika anda tidak ada kepentingan mendesak untuk keluar, sebaiknya berdiam dirilah di rumah agar tidak terkena virus corona ini.

Baca Juga: Waspada, Inilah Gejala Ringan yang Tanpa Pernah Disadari Bisa Buat Tubuh Terinfeksi Virus Corona

-------

Bila anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakan dan kue untuk dicoba,bisa langsung saja berlangganan Tabloid Saji. Tinggal klik di Https://www.gridstore.id

Artikel Telah Ditayangkan di tribunstyle.com dengan Judul, Hampir 2 Juta Terinfeksi, Ternyata Ini Alasan Kenapa Virus Corona Lebih Cepat Menular Daripada SARS