Indonesia Harus Siap Siaga! Belum Berakhir Virus Corona, Kini Peneliti Beberkan Wuhan Masih Simpan 1.500 Virus Mematikan Lainnya!

By Siti Afifah, Sabtu, 18 April 2020 | 16:45 WIB
Peneliti ungkap temuan baru! Laboratorium Wuhan dikabarkan menyimpan virus mematikan selain virus corona (anyaivanova)

Para peneliti mendesak: "Dengan demikian, sangat mungkin bahwa wabah koronavirus yang menyerupai SARS atau MERS di masa mendatang akan berasal dari kelelawar,"

"dan ada kemungkinan peningkatan bahwa ini akan terjadi di Cina."

"Oleh karena itu, investigasi Virus Corona kelelawar menjadi masalah mendesak untuk mendeteksi tanda-tanda peringatan dini,"

Tim tersebut menunjukkan bahwa ukuran, populasi, dan keanekaragaman hayati Tiongkok dapat mendorong penyebaran bug potensial.

Ini juga menggarisbawahi tradisi Cina yang menyukai daging segar.

"Budaya makanan Cina menyatakan bahwa hewan yang disembelih hidup lebih bergizi, dan keyakinan ini dapat meningkatkan penularan virus," demikian ditulis di sebuah koran.

Baca Juga: Ngeri, Peramal Termuda Ini Sudah Terawang Pandemi Virus Corona 8 Bulan Lalu! Sebut Covid-19 Akan Berakhir pada Bulan Ini

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Kasus Corona Di Jakarta akan Menyentuh Angka 8.000, 'Dalam Waktu Dekat ini'

Sebuah tim yang dipimpin oleh Shi telah menemukan pada 2018 bahwa manusia mungkin dapat terpapar virus corona langsung dari kelelawar setelah melakukan penelitian, menurut Beijing News.

Institut Virologi Wuhan, yang menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan, mengkhususkan diri dalam penelitian 'patogen paling berbahaya'.

Khususnya virus yang dibawa oleh kelelawar.

Meskipun para ilmuwan percaya bahwa virus itu menyerang manusia dari binatang buas yang dijual sebagai makanan di pasar sekitar 10 mil dari lab.

Para ahli teori konspirasi mempromosikan berbagai asumsi.

Baca Juga: Pasien Tak Dimintai Uang Sepeserpun, Terungkap Biaya Perawatan untuk Pasien Corona yang Dikeluarkan Pemerintah

Baca Juga: Jual Obat Corona dengan Harga Tak Masuk Akal, Ningsih Tinampi Kini Ditegur KPI Setelah Tayangkan Adegan Tidak Layak untuk Anak