"Cacing itu habitatnya diagregat-agregat tanah. Sehingga bisa jadi yang pertama di situ kelembabnya telah terjadi perubahan drastis.
Biasanya tanah itu berubah dari penghujan ke kemarau, biasa begitu," ujar Prabang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
"Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," katanya menambahkan.
Prabang menjelaskan, kemunculan cacing dari dalam tanah ini tidak hanya terjadi di Solo, tapi juga terjadi di beberapa daerah.
Menurutnya, tahun lalu, fenomena keluarnya cacing dari dalam tanah tak semerata tahun ini.
"Saya juga kaget kok merata ini. Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.