PSBB tak berdaya di Pasar Ciputat. Wabah virus corona tak ubahnya kabar sumir yang boleh diabaikan.
Sainah (35), salah satu pengunjung pasar yang berbelanja sayur-mayur, mengatakan, dirinya mengetahui penerapan PSBB.
Namun menurutnya, ia tak punya pilihan untuk berjaga jarak, karena pengunjung pasar lain tudak melakukannya.
"Namanya juga pasar, ya ramai, pasti berdesakan. Tahu PSBB ya. Tapi gimana lagi pasar ya ramai," ujar Sainah.
Sedangkan Rafiko (29), pengunjung pasar lain, sudah merasa cukup dengan mengenakan masker.
Baginya, jaga jarak mustahil diterapkan di pasar.
Terlebih kondisi Pasar Ciputat yang bercampur antara jalur pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor.
"Kan ini sudah pakai masker. Enggak apa-apa ramai, yang penting pakai masker," ujar Rafiko.
Apakah para warga perlu diberikan sanksi tegas seperti yang dilakukan petugas di Banjarmasin?