Diprediksi Akan Segera Berakhir, Negara Ini Malah Harus Lakukan Sosial Distancing Sampai 2022, Kenapa Ya?

By Marcel Mariana, Selasa, 28 April 2020 | 15:32 WIB
wabah corona akan segera berakhir, negara ini malah harus sosial distancing jangka panjang (sajiansedap.grid.id)

Diprediksi Akan Segera Berakhir, Negara Ini Harus Terima Kenyataan Pahit Terpaksa Lakukan Sosial Distancing Sampai 2022, Gak Nyangka!

Sajiansedap.com - Saat ini pandemi virus corona masih terus bergulir.

Bagaimana tidak? di Indonesia sendiri, pasien yang dinyatakan positif virus corona setiap hari kian meningkat.

Pasien meninggal pun juga kian hari makin bertambah jumlahnya.

Untuk negara selain Indonesia,tak sedikit yang memilih untuk menerapkan lockdown.

Baca Juga: Miris, Lebih dari 200 Dokter Terinfeksi Virus Corona Setelah Terpaksa Gunakan APD Bekas untuk Merawat Pasien

Hal tersebut dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus corona.

Seperti diketahui, sejumlah negara besar di dunia bahkan melaporkan banyak warganya yang terjangkit virus tak kasat mata ini.

Salah satu negara itu adalah Amerika Serikat.

Tak tanggung-tanggung, pada saat berita ini ditulis tercatat ada 675.243 pasien positif corona.

Tak hanya itu, sejumlah 55.561 juga dikabarkan sembuh.

Sedangkan, 34.562 pasien positif corona tercatat meninggal dunia.

Namun, di balik data mengenai perkembangan Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Tips Membuat Kentang Mustofa Tidak Menggumpal dan Renyah Tahan Lama, Cocok untuk Stok Menu Puasa

Baca Juga: Janji Jokowi Mulai Terbukti! Pemerintah Sudah Bagikan Langsung Uang Tunai Rp 600 Ribu Untuk Masyarakat Indonesia Selama Tiga Bulan

Untung menanggulangi pandemi yang kian parah, upaya social distancing jadi salah satu kunci untuk bisa bertahan hidup.

Dikabarkan, social distancing akan diterapkan sampai pandemi virus corona ini reda.

Maka sangat penting menerapkan ini agar bisa tetap terbebas dari wabah virus coorna ini.

Negara yang Harus Sosial Distancing Lama

Tapi, nyatanya itu tidak berlaku di Kanada.

Dilansir dari SCMP, seorang ahli epidemiologi Universtias Toronto, Dr Ashleigh Tuite mengungkapkan kekhawatirannya.

Ia mengungkapkan kalau warga Kanada akan lebih lama memberlakukan social distancing sampai tahun 2020.

Hal tersebut dicanangkan sembari menunggu vaksin Covid-19 didistribusikan secara meluas.

Baca Juga: Padahal Sudah Dijaga Ketat, Warga Malah Nekat Panjat Pagar Masjid untuk Salat Berjamaah, 'Tidak Melarang Beribadah, Namun...'

Tak hanya itu, Tuite juga telah membuat pemodelan dengan rekan-rekannya dari Canadian Medical Association beberapa minggu lalu.

Sebuah strategi yang disorot oleh sekelompok peneliti, memerlukan langkah-langkah untuk social distancing dalam kurun waktu 13 bulan dari gabungan dua tahun.

Tuite pun mengatakan pendisiplinan social distancing ini ada baiknya tak hanya di Kanada saja.

Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :

Hal itu maksudkan agar tak ada lagi gelombang susulan wabah virus corona.

Dikatakan ahli epidemiologi tersebut kalau social distancing memang akan sebuah perubahan besar yang berdampak pada negara.

Baca Juga: Jadi Obat Andalan Untuk Sembuhkan Pasien Corona di Indonesia, Siapa Sangka Chloroquine Justru Banyak Memakan Korban Jiwa! Begini Kata Peneliti

"Negara-negara akan sedikit berbeda, tergantung seperti apa masyarakatnya, jelas Tuite.

"Saya khawatir tentang bagaimana orang akan bertahan hidup mengingat berapa lama ini akan berlangsung - secara ekonomi, emosional, psikologis," katanya.

Baca Juga: Bukan Cuma Social Distancing, Jokowi Tegas Minta Masyarakat Lakukan Cara Baru Ini Demi Memutus Penyebaran Corona!

-------

Bila anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakan dan kue untuk dicoba,bisa langsung saja berlangganan Tabloid Saji. Tinggal klik di Https://www.gridstore.id

Artikel Telah Ditayangkan di hits.grid.id dengan Judul, Meski Pandemi Virus Corona Diprediksi Berakhir, Negara Ini Justru Apes karena Terpaksa Harus Social Distancing Sampai Tahun 2022