SajianSedap.com - Jagat maya dikejutkan dengan beredarnya botol hand sanitizer dengan wajah seorang pejabat.
Pejabat tersebut tak lain adalah Sri Mulyani, Bupati Klaten.
Sri Mulyani pun menyebutkan hal tersebut adalah sebuah kesalahan.
Baca Juga: Dulu Viral karena Video Keong Racun, Begini Nasib Sinta dan Jojo yang Sempat Hilang Tak ada Kabar!
Terlepas dari hal tersebut, rekam jejak Sri Mulyani di dunia politik tidak bisa dipandang remeh.
Bupati Klaten, Sri Mulyani kini sedang mendapat sorotan dari banyak pihak.
Hal ini dikarenakan ia menempelkan foto dirinya pada hand sanitizer dari Kementerian Sosial.
Salah satu media yang menyoroti hal ini adalah Twitter.
Banyak foto Sri Mulyani yang tertempel di hand sanitizer ini.
Sebelum menjabat sebagai Bupati, Sri Mulyani adalah Wakil Bupati Klaten mendampingi Sri Hartini.
Keduanya dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Klaten periode 2016-2021.
Baca Juga: Denny Darko Ungkap Hoax Soal Corona yang Dipercaya Masyarakat : Jangan Gampang Termakan Berita Palsu
Namun, di tengah jalan Sri Mulyani "naik pangkat" menjadi Bupati karena Sri Hartini tersandung kasus korupsi jual beli jabatan.
Pada Desember 2016, Bupati Klaten Sri Hartini tertangkap tangan dalam operasi KPK.
Produk politik dinasti
Dilansir Harian Kompas, 31 Desember 2016, Bupati Klaten periode 2016-2021 Sri Hartini adalah kepala daerah produk dari politik dinasti.
Suaminya, Haryanto Wibowo, merupakan Bupati Klaten periode 2000-2005.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Hartini juga pernah menjadi wakil bupati periode 2010-2015 mendampingi Sunarna, bupati periode 2005-2015.
Wakil Bupati Klaten Sri Mulyani periode 2016-2021 yang saat ini menjadi Bupati Klaten merupakan istri dari Sunarna.
Dalam perjalanannya sejak awal mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati hingga kemudian menjadi Bupati, jumlah harta kekayaan Sri Mulyani terus melejit.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diunduh dari laman elhkpn.go.id pada tahun 2015.
Total harta kekayaan Sri Mulyani saat mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Klaten sebesar Rp 2.930.270.352.
Jumlah tersebut jauh melambung saat dirinya melaporkan harta kekayaannya untuk yang ke dua kalinya saat menjabat sebagai Bupati Klaten.
Adapun jumlah harta kekayaan Sri Mulyani dalam LHKPN yang dilaporkan pada tahun 2018 ketika menjadi Bupati adalah Rp 7.664.974.458.
Melansir Tribunnews (27/11/2019), Sri Mulyani pernah menyerahkan motor Yamaha NMAX kepada 401 kepala desa (Kades) dan lurah se-Kabupaten Klaten.
Pemberian motor dinas baru untuk kades dan lurah se-Klaten bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani menjelaskan, 401 motor Yamaha NMAX yang semuanya berwarna merah tersebut perinciannya masing-masing untuk kades 391 unit dan lurah 10 unit.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan 26 unit motor baru jenis Honda Supra X 125 untuk 26 Kepala Seksi (Kasi) Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) se-Kabupaten Klaten.
"Kami meminta kades dan lurah merawat motor dinas baru yang dipinjam-pakaikan Pemkab Klaten.
Kemudian dengan motor baru agar kades dan lurah serta Kasi Trantibum memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Kades, lurah dan Kasi Trantibum agar ramah kepada masyarakat serta tidak membeda-bedakan masyarakat," kata Sri Mulyani saat itu.
Tak berselang lama dari beredarnya foto hand sanitizer yang dipenuhi wajahnya, Sri Mulyani menyatakan permohonan maafnya karena terdapat kekeliruan di lapangan.
Sri Mulyani menjelaskan, kekeliruan tersebut lantaran bantuan dari Kemensos jumlahnya tak sebanding dengan yang disalurkan Pemkab Klaten.
"Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," terang dia.
Adapun bantuan hand sanitizer dari Kemensos, kata dia, hanya 1.000 botol saja dan milik Pemkab Klaten mencapai puluhan ribu botol.
Baca Juga: Gak Bakal Nyangka! ini Efek Jangka Panjang dari Minum Dalgona Coffee Untuk Kesehatan
Akibatnya, jelas Sri Mulyani, oleh petugas di lapangan kemungkinan ikut tertempel dengan stiker wajahnya semua.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menyebutkan, ada beberapa hand sanitizer berstiker gambar wajahnya turut dibagikan kepada internal PDI-P, yakni untuk pengurus anak cabang (PAC) di 26 kecamatan.
"Ada beberapa (yang dibagikan), karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC," papar dia.