Peringatan! Ahli UI Ungkap 3 Himbauan Keras Kepada Pemerintah Sebelum Melonggarkan PSBB

By Marcel Mariana, Minggu, 17 Mei 2020 | 05:05 WIB
Prediksi Ahli UI Mengenai virus corona yang akan mencapai 25 ribu pada akhir Juni 2020 (hits.grid.id)

Peringatan! Ahli UI Ungkap 3 Himbauan Keras Kepada Pemerintah Sebelum Melonggarkan PSBB

Sajiansedap.com - Virus corona masih menghantui dunia sampai detik ini.

Belum ada kepastian yang jelas kapan pandemi global ini akan berhenti menyebar ke tubuh manusia.

Berbagai upaya terus dilakukan mulai mencari vaksin yang tepat, hingga diberlakukannya PSBB di Indonesia.

Belakangan ini, beredar kabar pemerintah akan melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Jumlah Pasien Virus Corona Meningkat, Ahli Bongkar Kebiasaan Orang Indonesia Ini Jadi Alasan Indonesia Sulit Bebas dari Corona!

Kabar tersebut muncul karena jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sempat mengalami perlambatan selama beberapa hari.

Berkaitan dengan hal tersebut, Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, pun mengungkapkan pandangannya.

Kira-kira apa ya prediksinya?

Prediksi Ahli UI Tentang Corona

Mengutip dari Kompas.com, Pandu mengatakan pemerintah sebaiknya tidak terburu-buru melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hanya karena kasus Covid-19 melambat beberapa hari.

Jika ingin melonggarkan PSBB, Pandu menyebutkan, setidaknya ada tiga indikator yang dapat dilihat pemerintah sebelum melonggarkan PSBB.

"Pertama, indikator epidemiologi.

Baca Juga: Warganya Dianggap Kebal Terhadap Virus Corona, Pemerintah Bali Bocorkan Rahasia Ampuh Bisa Lawan Virus Corona!

Baca Juga: Corona di Indonesia Tembus 14 Ribu, WHO Ungkap Vaksin Corona Tidak Akan Tersedia Sampai 2021, Kenapa?

Kasus positif Covid-19 menurun, pasien dalam pengawasan (PDP) menurun, kematian menurun.

Itu selama observasi paling tidak dua minggu," ujar Pandu, Rabu (13/5/2020) siang.

Indikator kedua, yakni kapasitas tes Covid-19 yang dilancarkan pemerintah.

Pandu menilai, turunnya jumlah kasus Covid-19 harus dipastikan bukan karena lemahnya kemampuan tes dan deteksi pemerintah.

Pasalnya, berdasarkan data Worldometers, saat ini Indonesia hanya mampu memeriksa 0,6 orang per 1.000 penduduk.

Sebagai perbandingan, Filipina mampu memeriksa 1,6 orang per 1.000 penduduk, Malaysia 8 orang, dan Amerika Serikat 29 orang.

Baca Juga: Warganya Paling Banyak Positif Terinfeksi, Italia Umumkan Vaksin yang Bisa Menetralkan Virus Corona

"Jadi nanti jangan penurunan kasusnya karena berkurangnya testing. Testing ini harus terus meningkat," kata Pandu.

"Indikator tes meningkat apa? Tidak boleh ada antrean sampel lagi.

Kasus ditemukan kemarin, hari ini (hasilnya) keluar.

Jadi, jeda tes hanya sehari.

Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini : 

Semua PDP dan ODP sudah bisa diperiksa dalam waktu singkat," jelasnya.

Indikator ketiga, pemerintah harus mampu menjamin bahwa sistem layanan kesehatan jauh lebih kuat ketimbang sekarang.

Bercermin dari pengalaman beberapa negara yang telah melonggarkan lockdown seperti Jerman, China, dan Korea Selatan, ada peluang munculnya gelombang kedua pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bak Bom Waktu yang Meledak, Tiba-tiba Anies Baswedan Sebut Pemerintah Pusat Punya Hutang Sebesar Rp 2,5 Triliun Ditengah Pandemi Corona

"Ketersediaan rumah sakit, alat kesehatan, APD, dokter, dan puskesmas cukup.

Ini baru kalau sudah terpenuhi semua baru namanya pelonggaran bertahap, tidak sekaligus," ujar dia.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, WHO Sebut Virus Corona Kemungkinan Tak Akan Pernah Hilang dari Muka Bumi! Ini Alasannya

Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini

Artikel Telah Ditayangkan di hits.grid.id dengan Judul, Jangan Senang Dulu Kasus Corona Melambat, Ahli dari UI Peringatkan Keras Pemerintah Soal 3 Faktor Ini Sebelum Benar-benar Longgarkan PSBB