Bak Telan Pil Pahit, Deretan Negara Ini Kembali Lockdown Usai Bebas dari Kasus Infeksi Virus Corona! Indonesia Wajib Contek Agar Tak Alami Hal Sama
SajianSedap.com - Hingga saat ini pandemi virus Corona telah menyerang hampir seluruh negara-negara di dunia.
Kasus yang bermula dari China ini merembet ke wilayah lainnya hingga beberapa negara memberlakukan lockdown di wilayahnya.
Sempat mengalami penurunan kasus beberapa negara kembali memutuskan melakukan lockdown setelah ditemukan penderita baru
Beberapa minggu setelah mengalami penurunan angka kasus infeksi virus corona Covid-19, sejumlah negara kembali memberlakukan lockdown atau penguncian wilayah.
Hal ini dilakukan utamanya karena adanya kasus infeksi baru.
Sementara itu, beberapa dari negara ini juga mengalami tekanan politik dan ekonomi untuk membuka kembali lockdown.
Baca Juga: Roasted Fish Cake with Made from Ground Catfish, A Perfect Snack For Leisure Time!
Baca Juga: Recipe of Fried Tahu with Petis Filings, A Tasty Late-Night Snack!
Dikutip dari TribunPalu.com, pemberlakuan kembali lockdown yang dilakukan baik secara total maupun parsial saat ini memang belum memperlihatkan dampak.
Meski begitu, dalam beberapa pekan ke depan, itu akan memberikan petunjuk krusial tentang langkah apa yang paling tepat.
Berikut enam negara di dunia yang memberlakukan lockdown lagi karena adanya lonjakan kasus infeksi baru Covid-19.
Negara yang Kembali Lockdown
1. China
Sebagai tempat di mana kasus virus corona Covid-19 pertama kali ditemukan, China juga menjadi negara pertama yang memberlakukan lockdown.
Dalam prosesnya, China membuka kembali lockdown sedikit demi sedikit.
China pertama menutup Kota Wuhan pada akhir Januari 2020 dan berangsur-angsur menutup wilayah lain.
Hingga hampir separuh populasi China berada di bawah aturan pembatasan fisik pada pertengahan Februari 2020.
Pada awal Maret 2020, jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan telah menurun menjadi sekitar 200 kasus per hari atau kurang dari itu.
Pada akhir Maret, China mulai menggulirkan serangkaian pembukaan akses kembali.
Hingga Kamis (14/5/2020) lalu, China hanya melaporkan tidak lebih dari 36 kasus infeksi baru per hari dalam satu bulan penuh.
Namun, proses pembukaan kembali bukanlah proses yang sederhana, dibuka-lalu ditutup lagi.
Otoritas di beberapa kota dan wilayah tiba-tiba mengurungkan kebijakan mereka dalam berbagai waktu yang berbeda.
Pada 23 Maret 2020, bioskop di seluruh China kembali dibuka, tetapi tiga hari kemudian diperintahkan untuk ditutup lagi.
Pada Senin (18/5/2020), Wuhan melaporkan enam kasus baru, hal ini memecahkan rekor 0 kasus per hari dalam kurun waktu 35 hari terakhir.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
2. Korea Selatan
Di tengah merebaknya wabah, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang dijadikan teladan dalam mengendalikan penularan Covid-19.
Hal ini berkat kapabilitas tracing dan tes massalnya.
Pada Senin (18/5/2020), Korea Selatan kembali melakukan program tes masal dan tracing karena merebaknya kasus infeksi baru.
Kasus baru harian yang selama beberapa minggu terakhir hanya berkisar pada angka 10 atau kurang dari itu, melonjak menjadi 34 kasus pada 9 Mei 2020.
Kebanyakan kasus ini dapat dilacak dari satu distrik klub malam, Itaewon, di Seoul.
34 kasus baru harian memang terbilang kecil jika dibandingkan dengan rata-rata global.
Baca Juga: Otopsi Jenazah Pasien Corona, Peneliti ini Menemukan Hal yang Sangat Mengejutkan, Ada Apa?
Namun, angka ini sudah membuat otoritas Korea Selatan waspada.
Semenjak itu, bar dan klub di Seoul kembali ditutup, dan pembukaan sekolah dan sejumlah bisnis masih harus ditunda.
Lockdown baru ini diberlakukan kembali kurang dari satu minggu setelah pejabat setempat mencabut aturan pembatasan sosial.
Korea Selatan pun harus bersiap untuk menjalani "kehidupan sehari-hari baru dengan virus corona."
3. Arab Saudi
Arab Saudi melonggarkan lockdown selama bulan Ramadan, dan berencana akan memberlakukannya kembali setelah bulan suci berakhir.
Lockdown di Arab Saudi diberlakukan pada 29 Maret 2020, perkantoran ditutup, jalanan disterilisasi, dan menetapkan denda bagi pelanggar aturan sebesar 800 dolar AS atau sekitar Rp11,8 juta (kurs 1 dolar AS = Rp14.826).
Masjidil Haram ditutup untuk umum.
Lockdown dilonggarkan pada 24 April 2020, tepat sebelum Ramadan di mana keluarga dan kerabat berkumpul untuk makan bersama setelah berpuasa satu hari penuh.
Masyarakat diperbolehkan keluar rumah antara pukul 9 pagi hingga 5 sore.
Beberapa toko dan mal juga dibuka kembali.
Namun, pada 3 Mei 2020, angka kasus infeksi baru melonjak hingga 1.600 kasus per hari dan terus naik sejak itu.
Kemudian pada Kamis (14/5/2020), Arab Saudi mencatat 2.000 kasus baru, jumlah tertinggi yang pernah tercatat.
Kini, ada lebih dari 57.000 kasus infeksi Covid-19 di Arab Saudi.
Arab Saudi pun berencana memberlakukan kembali pembatasan selama lima hari mulai 23 Mei 2020 mendatang, tepat sebelum perayaan Idul Fitri.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Sempat Dilonggarkan, 6 Negara Ini Berlakukan Kembali Lockdown Usai Kasus Virus Corona Kembali Naik