SajianSedap.com - Jagat maya dihebohkan dengan aksi yang dilakukan pelanggar PSBB hingga berujung perdebatan dengan polisi.
Terungkap dalam video tersebut adalah Habib Umar Assegaf, seorang pimpinan pesantren yang diketahui melanggar peraturan PSBB.
Bahkan sang Habib justru mendapat dukungan walau berkata kasar kepada petugas.
Peristiwa perselisihan antara aparat Satpol PP Surabaya dengan Habib Umar Assegaf yang berujung penganiayaan viral di media sosial.
Banyak pihak mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh seorang anggota Satpol PP terhadap Habib Umar Assegaf.
Berawal dari diminta puter balik
Dikutip dari Surya.co.id, Video viral Habib Umar Assegaf asal Bangil, Jawa Timur (Jatim) ngamuk pada petugas check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.
Dalam video viral itu, Habib Umar Assegaf bahkan sempat saling dorong dengan seorang petugas Satpol PP Surabaya.
Baca Juga: Peringatan! Ahli UI Ungkap 3 Himbauan Keras Kepada Pemerintah Sebelum Melonggarkan PSBB
Baca Juga: Akhirnya Sekolah dan Mall Diizinkan Untuk Buka Pada Awal Bulan Juni Setelah 2 Bulan PSBB, Asal..
Sang petugas Satpol Surabaya itu kini melaporkan Habib Umar Assegaf ke Polda Jatim karena dianggap telah melanggar aturan PSBB Surabaya.
Video viral itu memperlihatkan seorang pria berpakaian gamis dan peci putih terlibat cekcok dengan petugas gabungan yang berjaga di pos pemeriksaan check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tol Satelit Surabaya.
Tak hanya itu, pria bergamis tersebut bahkan terlibat saling dorong dengan seorang petugas satuan polisi pamong praja atau Satpol PP setempat.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo, Kamis (21/05/2020), membenarkan adanya kejadian itu.
Menurut dia, insiden itu terjadi saat petugas melakukan pemeriksaan terhadap mobil merek Toyota Camry di exit tol Satelit Surabaya.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Rabu, 20 Mei 2020 sekitar pukul 16.45 WIB.
Ketika itu, mobil bernomor polisi N1B itu diminta putar balik oleh petugas karena melanggar aturan PSBB.
Adapun pelanggarannya antara lain pengemudi mobil tersebut tidak menggunakan masker, jumlah penumpang di mobil itu pun melebihi ketentuan yang diatur selama penerapan PSBB.
Karena itu, mobil tersebut diminta petugas putar balik oleh petugas.
Namun, penumpang yang ada di dalam mobil tak terima.
Ia kemudian turun dari mobil dan mulai cekcok dengan petugas gabungan yang berjaga.
Seorang polisi mencoba merayu sang pria bergamis agar tetap memutar balik mobilnya.
Namun, pria bergamis itu tetap menolak dengan nada tinggi.
Tak lama berselang, datang seorang petugas berseragam Satpol PP yang ikut menegur penumpang mobil tersebut.
Cekcok pun tak bisa dihindari sampai akhirnya terjadi aksi saling dorong antara pria bergamis itu dengan petugas Satpol PP.
Setelah dilerai petugas lainnya, mobil Toyota Camry berwarna hitam itu akhirnya putar balik.
Trunoyudo juga membenarkan pria bergamis yang mengamuk karena mobil Camry yang ditumpanginya disuruh putar balik itu ialah Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil.
Dia adalah Pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Meski begitu, sang Habib mendapat sejumlah dukungan.
Banjir dukungan
Satu di antaranya Ustaz Tengku Zulkarnain.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020 itu menyerukan agar seluruh umat muslim melaporkan aparat tersebut kepada pihak Kepolisian.
Seruan tersebut diungkapkan Ustaz Tengku Zulkarnain lewat akun twitternya @ustadtengkuzul; pada Kamis (21/5/2020).
Dalam postingannya, dirinya menyerukan kepada para santri dan guru Pondok pesantren Raodhatus-Salaf Bangil serta dan umat muslim Bangil, Jawa Timur untuk melaporkan aksi penganiayaan tersebut.
Dirinya sangat berharap seluruh umatmuslim di Bangil dapat menyerahkan anggota Satpol PP tersebut kepada pihak Kepolisian untuk diproses hukum.
Tidak hanya Ustaz Tengku Zulkarnain, peristiwa tersebut secara langsung disesalkan oleh Fadli Zon.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan sikap aparat yang seharusnya persuasif dan simpatik terhadap masyarakat, terlebih Habib Umar Assegaf sudah lanjut usia.
Pernyataan tersebut diungkapkan Fadli Zon lewat akun twitternya @FadliZon; pada Kamis (21/5/2020).
Dalam postingannya, Fadli Zon mengkritik keras sikap yang ditunjukkan oleh para aparat.
Sebab diketahui Habib Umar Assegaf merupakan tokoh ulama Islam sekaligus Pimpinan Pondok pesantren Raodhatus-Salaf Bangil, Jawa Timur.
"Harusnya petugas termasuk Satpol PP bisa lebih persuasif n simpatik menghadapi masyarakat apalagi yg sdh senior atau org tua," tulis Fadli Zon.
"Apalagi ini tokoh ulama pimpinan pesantren," tambahnya.
Sikap yang ditunjukkan Habib Umar Assegaf diungkapkan Fadli Zon sangat wajar.
Sebab, tidak disiplinnya masyarakat disebabkan kebijakan pemerintah yang terus berubah.
Sehingga penegakkan hukum pun bersifat acak.