SajianSedap.com - Jumlah kasus positif semakin menurun, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ungkap fakta baru.
Hal ini lantaran angka kehamilan di Jawa Barat justru semakin bertambah.
Ia pun memberikan himbauan kepada para suami di wilayahnya.
Baca Juga: Kabar Baik! China Sebut Siap Pasarkan Vaksin Virus Corona, Sudah Lolos Uji Coba dengan Cara Ini
Melalui akun Instagramnya, Selasa (2/6/2020), gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini membagikan dua artikel berita.
Artikel berita tersebut berisi tentang hasil survei jika angka kehamilan di dua wilayah di Jawa Barat mengalami kenaikan selama pandemi Corona (Covid-19).
Dua wilayah yang dimaksud adalah Cirebon dan Tasikmalaya.
Melihat hal itu, Kang Emil pun menuliskan caption yang cukup kocak.
Ia mengimbau kepada suami untuk tidak terburu-buru.
Namun ungkapan yang dituliskan Kang Emil sepertinya hanya sebagai candaan.
Ridwan Kamil bahkan juga menanyakan soal nama yang cocok untuk calon anak yang lahir selama pandemi Corona.
Simak unggahannya berikut ini:
Negatif covid tapi positif hamil. .
Mohon para suami rada diselowkan dulu, jangan digaskeun teuing. .
Kalo lahir masih saat pandemi covid, nama bayinya kira2 apa ?
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Wacanakan sekolah aktif awal 2021
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewacanakan bahwa proses belajar mengajar di sekolah baru bisa dimulai awal 2021.
Ia mengatakan walaupun angka penyebaran Covid-19 di Jawa Barat terus menurun dan sudah mendekati angka nol, kemungkinan pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah di Jabar baru akan terealisasi awal 2021.
"Pendidikan belum dibuka, masih kita bahas. Wacana yang mengemuka nanti Januari 2021 itu yang paling bisa kita perhitungkan."
"Tapi kalau ada keputusan tidak di Januari nanti, kita sampaikan secara khusus karena kita butuh waktu," kata Gubernur yang akrab disapa Emil ini di Bandung, Selasa (2/6).
Emil mengatakan sangat berisiko terhadap penularan Covid-19 di Jabar jika para murid atau pelajar dipersilakan kembali beraktivitas ke sekolah seperti biasa, sebelum wabah ini benar-benar selesai.
Hal ini berkaca pada kejadian di luar negeri, yakni muncul banyak kasus Covid-19 setelah sekolah kembali dibuka.
"Kita tidak mau mengorbankan anak-anak, yang di Jabar hampir nol kasusnya, terpapar oleh Covid-19."
"Ini rasio yang kita jaga. Dalam pendidikan juga ada pesantren, maka kita akan menggali tata caranya karena pesantren agak beda, mereka berasrama, berdempetan," katanya.
Emil mengatakan telah menugaskan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk mengkonsolidasikan agar pesantren-pesantren nantinya punya protokol yang aman dan juga kuat dalam melawan penyebaran Covid-19 saat kembali beroperasi.
Hal serupa pun berlaku untuk sektor pariwisata yang dinilai punya potensi tinggi penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Sepi Job Karena Virus Corona, Yuni Shara Rela Banting Setir Demi Dapur Tetap Ngebul! Jadi Apa ya?
Pihaknya masih terus mengkaji pengoperasian kembali berbagai fasilitas pariwisata di Jabar.
"Pariwisata ini kami belum mengizinkan wisatawan datang dari luar Jabar."
"Jadi kami sedang mengendalikan Jabar, jangan sampai karena pariwisata dibuka, tiba-tiba datang tamu yang sejarah perjalanannya tidak kita ketahui, ternyata datang dari zona merah," katanya.
Emil mengatakan telah menyampaikan hal tersebut kepada walikota dan bupati yang ekonomi daerahnya bersumber dari pariwisata."
"Contohnya Bandung yang tiap weekend kedatangan wisatawan dari Jakarta, juga Garut dan Pangandaran.