Viral Karena Disebut Mengandung Cacing, Peneliti Bongkar Fakta Daging Ikan Lele Berbintik Putih! Bolehkah Dikonsumsi?

By Virny Apriliyanty, Sabtu, 13 Juni 2020 | 18:30 WIB
Sempat viral, peneliti ungkap fakta dibalik bercak putih pada daging ikan lele (Kolase facebook)

Viral Karena Disebut Mengandung Cacing, Peneliti Bongkar Fakta Daging Ikan Lele Berbintik Putih! Boleh Dikonsumsi?

SajianSedap.com - Siapa yang suka makan lele?

Pasti banyak yang mengangkat jarinya. 

Ya, selama ini lele memang disuka, tapi banyak isu menyebut kalau ikan satu ini tidak aman dikonsumsi. 

Baca Juga: Ramai Disebut Mengandung Cacing, Peneliti Ungkap Fakta Tentang Daging Ikan Lele Berbintik Putih, Jadi Aman Dikonsumsi?

Baca Juga: Berita Populer Kuliner Hari Ini, Dari Buah yang Dapat Cegah Bau Mulut Hingga Bahaya Konsumsi Ikan yang Makan Kotoran

Bahkan, belakangan masyarakat dikejutkan dengan sebuah unggahan.

Unggahan tersebut menampilkan daging ikan lele yang memiliki bercak putih dan diduga merupakan cacing.

Peneliti pun mengungkap fakta sesungguhnya dari si ikan lele. 

Ini Kata Ahli

Dilansir dari Kompas.com yang mengonfirmasinya kepada dokter hewan dari Lab Balai Uji Standar Karantina Ikan, BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Drh. M. Aji Purbayu.

Ia mengatakan, bintik putih pada ikan lele tersebut bukan mengindikasikan ada cacing di dalamnya, melainkan parasit jenis protozoa.

"Bintik putih itu namanya cysta. Cysta Parasit Protozoa," kata Aji saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/2/2020).

Kesulitan Membersihkan Ikan Lele yang Berlendir? Yuk, Simak Cara Mudah dan Alami Ini!

Baca Juga: Kesulitan Membersihkan Ikan Lele yang Berlendir? Yuk, Simak Cara Mudah dan Alami Ini!

Baca Juga: Mabuk Lalu Telan Ikan Lele Hidup, Pria Ini Masuk UGD Karena Hal Fatal Terjadi di Tenggorokannya

 

Aji mengungkapkan, Cysta Parasit Protozoa pada ikan lele tersebut berjenis Ichtyophthirius Multifilis atau dikenal sebagai parasit penyebab penyakit White Spot pada ikan.

Parasit tersebut tidak bersifat zoonosis (tidak menular ke manusia) dan akan mati pada pemanasan atau pemasakan ikan hingga matang.

"Hanya memang konsumen ada yang merasa jijik atau kurang nyaman memakannya," kata Aji.

 

Meski demikian, ia menekankan, perlu dilakukan uji laboratorium untuk memastikan lebih lanjut spesies parasit penyebabnya.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

 

Ia mengatakan, protozoa terduga penyebab tidak menimbulkan penularan ke manusia atau tidak pernah ada laporan penelitian zoonosis.

Masih bisa dikonsumsi Jika menemukan ikan dengan kondisi seperti di atas, Aji mengatakan, masih bisa dikonsumsi.

Dengan catatan, diolah atau dimasak dengan benar-benar matang.

Baca Juga: Dari Lele Sampai Mujaer, Benarkah Konsumsi Ikan yang Makan Kotoran Bisa Berbahaya Untuk Tubuh?

Lalu, ikan seperti apa yang sebaiknya jangan dikonsumsi?

"Ikan tidak sehat. Mengandung pengawet buatan atau bahan kimia berbahaya, contoh formalin," kata Aji.

Aji juga mengungkapkan, ciri-ciri ikan dengan formalin di antaranya, bola mata dan pupilnya tenggelam, keruh, serta tampak lendir kuning tebal.

Dari segi warna, ikan tampak pucat, kusam agak keputihan.

Kalau mengandung formalin, ikan bila dipegang itu keras, kaku dan tegang," ujar Aji.

Selain itu, ikan yang mengandung kontaminan, contoh bakteri salmonella atau E-coli yang bersifat food borne disease dan atau alergen juga tidak layak dikonsumsi. D

emikian pula ikan yang dilihat dari kasat mata bermutu rendah misalnya berbau busuk dan daging Datau jaring banyak yang rusak, termasuk tidak layak konsumsi.

Baca Juga: Resep Pempek Panggang Ikan Lele yang Lezat Ini Pasti Langsung Jadi Incaran