SajianSedap.com - Sebagai makanan pokok orang Indonesia, tentu saja kebutuhan akan nasi sangat penting.
Sama halnya dengan nasi, rice cooker atau magicom pasti selalu dibutuhkan.
Namun ada kabar yang menyebutkan jika nasi didiamkan dalam magicom selama 12 jam bisa jadi racun.
Kabar ini beredar luas melalui salah satu fitur percakapan online.
Wah, apakah ada yang sering lakukan kebiasaan ini?
Kira-kira kabar ini hoax atau fakta, ya?
Simak penuturan pakar berikut ini.
Bolehkah Panaskan Nasi Lebih Dari 12 Jam?
Informasi mengenai nasi yang berubah menjadi racun ketika dipanaskan lebih dari dua belas jam di dalam magic com tengah viral dalam aplikasi percakapan.
Berdasarkan penelusuran National Geographic Indonesia, isu ini sebenarnya sudah pernah muncul dan viral pada tahun 2016.
Baca Juga: Cara Masak Nasi Tanpa Rice Cooker, Dijamin Nasi Jadi Jauh Lebih Enak dan Tetap Pulen
Baca Juga: Mulai Sekarang Cobalah Masak Nasi dengan Cara ini, Ternyata Bisa Mengurangi Kalori Sampai 50%!
Saat itu, pembahasan mengenai kebenaran informasi di dalamnya pun sudah banyak dilakukan. Namun tetap saja, informasi ini terus beredar.
Berikut kutipan broadcast Whatsapp tentang rumor nasi yang dipanaskan di magic jar lebih dari 12 jam berubah jadi racun:
"Keluarkan nasi dari rice cooker kalau sdh matang. Kalau lebih dari 12 jam menjadi pemicu diabetes.H
Istilahnya, saya sayang anak tapi saya pula yang setiap hari memberi anak racun. Dengan info ini, saya sangat berterima kasih pada sekolah Zara (anak saya yang masih TK) karena telah mendatangkan seorang konsultan kesehatan, Pak Anto dari Lembaga Konsultan Kanker Indonesia.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Bahaya Nasi dari Magic Com
Ini adalah fakta pertama yang membuat saya shock. Tapi syukurlah kalimat tersebut hanya kalimat pembuka Pak Anto saja.
Karena nyatanya nasi dari magic com boleh dimakan. Namun dengan syarat, tidak boleh lebih dari 12 jam di dalam magic com dengan kondisi terus terusan dihangatkan.
"Karena nasi yang terus dihangatkan dalam magic com, saat lebih dari 12 jam ia akan berubah menjadi racun”, kata Pak Anto memperingatkan. Sehingga ketika memasak nasi dan sudah matang, ia menyarankan untuk mengeluarkan nasi tersebut dari magic com dan dipindahkan saja di tempat nasi."
Ini Kata Pakar
Pakar gizi, Jansen Ongko, MSc, RD, dikutip National Geographic Indonesia dari Detik mengatakan bahwa tidak ada efek signifikan mengenai jangka waktu pemanasan nasi di dalam magic jar dengan kesehatan.
"Selama tidak terkontaminasi dan disimpan dengan baik, nasi aman untuk dikonsumi," ucap Jansen lebih lanjut.
Mengenai kadar gula dalam nasi, seorang peneliti dari Wageningen University, Prof. Edith Feskens, mengatakan bahwa nasi yang lengket atau dimasak lama, memang memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan nasi yang kering.
Sementara itu, Jansen mengatakan bahwa indeks glikemik hanya berbahaya bagi pasien diabetes.
"Tidak bisa disamakan sensitivitas insulin olahragawan, orang sehat, dan pasien diabetes.
Semua bergantung pada kondisi kesehatan, terutama organ pankreasnya," ucap Jansen.
Lebih lanjut, Jansen mengatakan bahwa dengan demikian nasi yang dihangatkan aman dikonsumsi oleh orang sehat, bukan pasien diabetes.
Senada dengan Jansen, dikutip dari Detik, dr. Verawati S, SpGK dari RS Kemang Medical Care mengatakan bahwa tidak ada larangan mengenai mengonsumsi nasi yang dihangatkan selama dua belas jam atau lebih.
"Nasi hangat memang kadar gulanya naik, tapi sedikit, tidak banyak. Nasi ditaruh di dalam kulkas pun kalau dihangatkan akan naik lagi IG nya," lanjut dr. Vera.
Tidak hanya Jansen Ongko dan dr. Vera, sejumlah dokter dan ahli gizi pun meragukan kebenararan informasi ini.
Bukan tanpa alasan, pasalnya, data dan penelitian terkait hal ini memang belum ada. Sehingga informasi di dalamnya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Meski demikian, Dr. Em Yunir, pakar diabetology RSCM mengatakan bahwa walau tidak dapat dipercaya, tetapi masyarakat diimbau untuk mengonsumsi nasi sesuai dengan kebutuhannya dan tidak berlebihan.
Jadi jangan mudah termakan pesan siaran grup Whatsapp ya! Semua harus ada dasar ilmu dan risetnya lebih dulu. (Gregorius Bhisma Adinaya)