Dihindari Saat Diet, Sebenarnya Nasi atau Mi Instan yang Buat Gemuk Tubuh? Ini Jawabannya
SajianSedap.com - Orang Indonesia tidak bisa dipisahkan dari nasi dan mi instan, betul?
Soalnya, keduanya dianggap sebagai makanan pokok.
Ketika tak ada nasi, mi instan pun jadi penggantinya.
Baca Juga: Menjalani Diet Telur Sebulan, Perempuan Ini Takjub Akan Perubahan Drastis di Tubuhnya
Baca Juga: Berat Badan Bisa Turun Drastis Walau Tetap Makan Nasi Kalau Tiru Diet Ini, Begini Caranya
Namun, bagi kita yang sedang menjaga berat badan, memilih di antara kedua jenis makanan ini bisa jadi cukup sulit karena keduanya gampang bikin gemuk.
Sebenarnya yang mana yang lebih cepat bikin gemuk dan harus dihindari ketika sedang menurunkan atau mempertahankan berat badan?
Cari tahu langsung, yuk.
Antara Nasi dan Mi Instan
Mi instan dan nasi berasal dari biji-bijian olahan.
Keduanya sama-sama berfungsi sebagai sumber karbohidrat.
Karbohidrat adalah bagian penting dalam menu makanan sehari-hari untuk menyediakan energi utama tubuh.
Baca Juga: Cuma Makan Brokoli dan Kembang Kol Saat Diet, Wanita Ini Alami Hal Tak Terduga Hingga Bikin Shock
Baca Juga: Rutin Minum Air Rebusan Kayu Manis Setiap Hari, Siap-Siap Saja Hal Baik ini Akan Terjadi Pada Tubuh
Tubuh akan memecah karbohidrat menjadi gula, yang selanjutnya digunakan sebagai energi dalam tubuh.
Tanpa karbohidrat, tubuh bisa lemas tak bertenaga.
Baik mi dan nasi, keduanya sama-sama karbohidrat yang dibutuhkan yang bisa kita pilih salah satu dalam sekali makan (sebaiknya tidak dimakan bersamaan, misalnya mi instan pakai nasi putih).
Satu bungkus mi instan biasanya besar porsinya bervariasi, yaitu sekitar 75-90 gram.
Jumlah kalori sebungkus mi pun akan berbeda-beda, umumnya sekitar 350-500 kalori.
Jika dilihat dari ukuran rata-ratanya, mi instan yang beratnya 85 gram mengandung:
460 kalori 18,8 gram lemak 9 gram protein 66 gram karbohidrat
Baca Juga: Resep Salad Sayur Saus Mayo Enak Ini Cocok Disajikan Sebagai Menu Makan Malam Pengganti Nasi
Sedangkan jika kita mengambil secentong penuh nasi putih atau sekitar 100 gram, maka kandungannya:
175 kalori 0,2 gram lemak 4 gram protein 40 gram karbohidrat
Dari nilai-nilai tersebut, jika keduanya sama-sama diolah tanpa tambahan minyak atau zat yang mengandung kalori lain, maka mi instan menjadi makanan yang lebih berat dibandingkan nasi.
Artinya, dengan jumlah porsi yang sama, sebungkus mi instan menyumbang lebih banyak jumlah kalori, lemak, dan karbohidrat untuk tubuh.
Dilansir dalam laman NHS UK, salah satu faktor yang membuat berat badan meningkat adalah konsumsi makanan yang tinggi kalori, khususnya lemak dan gula.
Berdasarkan nilai gizi yang sudah dibandingkan tersebut, itu berarti mi instan bisa menumpuk kalori, lemak, dan gula yang lebih banyak dibanding nasi.
Maka, kemungkinan mi bisa meningkatkan berat badan lebih cepat.
Akan tetapi, tentunya ini akan terjadi jika kamu mengonsumsinya tanpa diiringi dengan aktivitas fisik yang sepadan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Jadi, sebaiknya kalau tidak ingin kegemukan makan yang mana?
Sebenarnya, makan nasi dan makan mi tidak ada yang dilarang.
Yang harus menjadi pertimbangan adalah jumlah yang dimakan dan bagaimana cara pengolahannya.
Meskipun nasi menyumbang kalori, lemak, dan gula yang lebih kecil, jika porsinya berlebihan dan ditambah lauk pauk berisi aneka ragam gorengan, nasi bisa juga cepat membuat gemuk.
Sebaiknya hindari konsumsi mi instan setiap hari karena berisiko memengaruhi tekanan darah.
Sebungkus mi instan bisa mengandung 900-1.700 mg natrium.
Padahal batas asupan natrium per hari orang dewasa saja 1.500 mg.
Jika setiap hari makan mi instan, berapa banyak natrium yang akan terkumpul dalam tubuh? Kebanyakan natrium bisa memicu kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi).
Terpenting, jika tidak ingin cepat gemuk dan tetap sehat, tambahkan sumber karbohidrat lain dalam menu makan yang kaya akan serat seperti sayur dan buah-buahan.
Artikel ini telah tayang di Nova.id dengan judul, Nasi atau Mi Instan yang Buat Gemuk Tubuh? Ternyata Ini Jawabannya!