Salah Kaprah! Dikira Sehat Sering Jadi Lalapan, Ternyata Daun Selada Simpan Bahaya Ini Untuk Tubuh! Wajib Tahu
SajianSedap.com - Selada merupakan sayuran yang sering kita jumpai.
Sayuran hijau renyah ini seringkali dijadikan pelengkap dalam burger, ataupun salad.
Selada kaya akan nutrisi dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh,lo.
Seperti mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya.
Namun, sama seperti hal lain, ketika selada dikonsumsi berlebihan pun juga akan memiliki efek merugikan bagi kesehatan.
Lantas apa saja efek yang ditimbulkan jika terlalu berlebihan mengkonsumsi selada? berikut ulasannya!
Baca Juga: Roasted Fish Cake with Made from Ground Catfish, A Perfect Snack For Leisure Time!
Baca Juga: Recipe of Fried Tahu with Petis Filings, A Tasty Late-Night Snack!
Bahaya Konsumsi Selada
1. Nutrisi tak seimbang
Sebagian besar sayuran punya kandungan tinggi karbohidrat, rendah protein dan lemak sehat.
Karbohidrat tersebut datang dengan serat makanan yang cukup untuk mencegah sayuran menyebabkan lonjakan gula darah.
Tetapi bahkan dengan serat ini, sepiring selada tidak membuat nutrisi yang seimbang.
Protein diperlukan untuk membangun dan memperbaiki sel-sel sehat di tubuh, serta membangun jaringan otot ramping baru.
Lemak berkontribusi terhadap energi dan fungsi saraf yang sehat dan meningkatkan penyerapan vitamin dan mineral pada sayuran.
Jika kalian sering mengonsumsi selada sebagai menu harian, pastikan menyeimbangkannya dengan beberapa protein dan lemak setiap kali makan.
Baca Juga: Tak Perlu Obat Mahal, Rutin Makan Daun Bawang Ampuh Cegah Penyakit Mematikan Ini
2. Kurangnya rasa
Beberapa orang dewasa masih merasa tidak tertarik untuk mengonsumsi selada.
Padahal, Kementerian Kesehatan RI, melalui program Gerakan Nasional Sadar Gizi menyarankan masyarakat Indonesia mengonsumsi setidaknya 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari.
Sebagian alasannya mungkin karena banyak selada yang terasa pahit atau hambar.
Sehingga tidak selalu terasa enak saat dimakan mentah atau bahkan ketika dimasak.
Oleh karena itu, dalam mengolah sayuran harus kreatif dengan menggunakan teknik memasak dan bumbu rempah-rempah agar rasanya sesuai selera.
3. Risiko kontaminasi
Menurut artikel di CNN.com tahun 2013, sayuran merupakan penyebab sebagian besar wabah penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat.
Sebagian besar kontaminasi dapat ditelusuri ke norovirus, yang menyebar dari air yang tercemar oleh zat feses.
Kebanyakan kontaminasi selada dapat dicegah dengan sering mencuci tangan, dan mencuci serta mengeringkan selada secara menyeluruh sebelum diolah dan disajikan.
FDA merekomendasikan lebih mengurangi risiko penyakit bawaan makanan dengan menyimpan selada secara terpisah dari daging.
Selain itu, rutin membersihkan talenan ketika memasak daging dan sayuran.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
4. Residu pestisida
Pestisida yang digunakan dalam pertanian konvensional juga menghadirkan risiko kesehatan bagi konsumen.
Menurut laporan 2013 dari Environmental Working Group, bahan kimia yang umum ditemukan dalam pestisida mengandung neurotoksin.
Ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan sistem saraf bayi dan anak-anak.
Pestisida juga dikaitkan dengan infertilitas, mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Kalian dapat menghilangkan residu pestisida dengan mencuci selada dan menggosok sayuran yang memiliki kulit luar kasar seperti kentang dan wortel.
Baca Juga: Cobalah Letakkan Daun Kol di Telapak Kaki Sebelum Tidur, Hal 'Ajaib' Ini Akan Terjadi Besok Pagi