Hati-hati, Jangan Lagi Cuci Botol dengan Air Keran Mulai Sekarang, Jika Tak Ingin Hal Buruk Ini Menimpa Anda!

By Siti Afifah, Kamis, 25 Juni 2020 | 04:45 WIB
Sering disepelekan, ternyata selama ini kita salah saat mencuci botol! Begini cara benarnya dan hindari pakai air keran (Tribun Manado)

Bahaya Jika Salah Mencuci Botol

Pemberian botol susu pada anak memang masih kerap menjadi perdebatan di kalangan ibu-ibu.

Ada beberapa yang sama sekali enggan mengenalkan anak pada botol susu, tetapi ada pula beberapa yang masih mau mengenalkan anak pada botol susu.

Tentunya dengan berbagai pertimbangan.

Baca Juga: Benarkah Air Kemasan Yang Dikocok Sampai Berbuih Sudah Tak Layak Minun dan Bisa Berbahaya Untuk Tubuh?

Baca Juga: Kebiasaan Minum dari Botol Ternyata dapat Memicu Kanker Hingga Peradangan Otak, Hal ini yang Jadi Alasannya

Nah, terlepas dari hal itu, ada satu hal yang patut diketahui.

Jika anda merupakan tipe ibu yang masih mau mengenalkan anak pada botol susu, sebaiknya berhati-hati ketika mencucinya.

Sebab kesalahan dalam mencuci botol susu dapat membuat risiko berbahaya bagi kesehatan anak, salah satunya yakni risiko terkena penyakit kanker.

Hal ini disebabkan karena dalam wadah plastik tersembunyi sebuah zat berbahaya bernama Bisphenol-A (Bp-A).

Bp-A biasanya digunakan untuk membuat plastik polikarbonat, suatu bahan plastik bening dan kuat yang biasa digunakan untuk botol susu bayi.

Bahkan, hampir 95% botol bayi yang beredar dipasaran mengandung zat ini.

Baca Juga: Lebih Berbahaya dari Dudukan Toilet, Botol Tumbler Ternyata Bisa Jadi Rumah Bagi Ratusan Bakteri Berbahaya

Baca Juga: Sering Isi Ulang Air Pakai Botol Plastik? Stop Mulai Sekarang Karena Bahayanya Enggak Main-main!

Tak terkecuali botol susu dengan merek terkenal sekalipun.

Plastik polikarbonat biasanya ditandai dengan angka 7 di dalam segitiga daur ulang yang ada di bawah botol atau PC di dekat segitiga daur ulang.

Dilansir dari Nakita, Bp-A dapat menyebabkan sejumlah penyakit serius seperti kanker prostat, kanker payudara, pubertas lebih awal, hingga perubahan dalam sistem imun.

Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini