Hendrik Ceper Meninggal di Usia 37 Tahun Setelah Koma 12 Hari, Kuning Telur Ternyata jadi Penyebab Utama Sakit yang Renggut Nyawanya

By Virny Apriliyanty, Sabtu, 4 Juli 2020 | 12:45 WIB
Hendrik Ceper Meninggal di Usia 37 Tahun Setelah Koma 12 Hari, Kuning Telur Ternyata jadi Penyebab Utama Sakit yang Renggut Nyawanya (Tribunnews.com)

Daus mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Hendrik karena tetap berusaha keras menafkahi keluarganya.

Baca Juga: Pria Ini Meninggal Mendadak Usai Minum Air Dingin Setelah Olahraga, Ternyata Ini yang Terjadi dalam Tubuh Jika Minum Air Es saat Badan Panas

Bahkan disaat pamornya menurun, almarhum rela menjadi buruh di perusahaan tekstik saat job di layar kaca perlahan berkurang. 

Hendrik rela menderita asal keluarganya tetap bisa makan dan dapur tetap bisa 'ngebul' setiap hari.

Ilustrasi pengemis

Lebih lanjut, kata Daus, yang tak dapat dilupakan dari sosok Hendrik sahabatnya adalah, tak pernah mengeluh masalah hidup kepada teman sesama artis. Masalah itu selalu disembunyikan.

"Mau ada masalah rumah tangga atau masalah sakit, dia nggak pernah cerita. Dia selalu ceria," ujar Daus.  

Sebelum terjun dalam dunia hiburan, Hendrik sempat memiliki ragam pekerjaan.

Namun, bisa dibilang pekerjaannya jauh dari kata layak.

Baca Juga: Pelawak Srimulat ini Meninggal Setelah Mengeluh Sakit Gigi, Jajanan Anak ini Bisa Jadi Penyebabnya

 

Hendrik lahir dari keluarga keturunan Tionghoa, di Bekasi pada tahun 1979.

Terlihat sederhana, kalem, rendah hati siapa sangka di awal kehidupan remajanya ia adalah remaja yang nakal sampai-sampai dia di-drop out oleh sekolahnya.

Setelah ia dikeluarkan dari sekolahnya Hendrik pun menjadi "gembel" di daerah kisaran Jakarta Timur.

Ia mengemis dan menjadi gelandangan untuk mendapatkan uang.

Uang tersebut ia gunakan untuk membeli lauk.

Selepas ia menjadi "gembel" mengemis dijalan, ia pun seperti menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya saat itu, yakni slengean, urakan, dan (mungkin) gemar berkelahi.

Dengan kepribadiaanya itu ia pun bekerja sebagai penagih hutang atau debt collector.

Setelah itu berlalu, pada tahun 2000 ia diajak untuk belajar teater di Teater Ciliwung oleh salah satu penggerak Teater tersebut.

Dengan belajarnya Hendrik Ceper di Teater Ciliwung dan membekali dirinya dengan "bisa berakting".

Baca Juga: Stroke Renggut Nyawa Robby Tumewu, Siapa Sangka Makanan Sejuta Umat Ini Bisa jadi Penyebab Utamanya, Hati-hati!