Hal ini karena sang anak berpesan ingin pulang ke rumah.
Ucapan tersebut sudah memberikan tanda bahwa sang anak akan menemui Sang Pencipta.
"Sebelum dibawa ke RSCM, Ridzky bilang mau pulang, mau pulang, mau pulang ke rumah," ucap Erwin Parengkuan, sahabat dari Farhan yang juga ada saat malam Ridzy di rawat.
Farhan sendiri mengaku sudah diberitahu dokter jika kesempatan Ridzky untuk bertahan hidup semakin kecil.
Bersama istri, ia harus sabar menghadapi diagnosa dokter, yang diungkapkan dua hari sebelum akhirnya Ridzky meninggalkan mereka untuk selamanya.
Karena tak kunjung membaik, beberapa alat penunjang hidup pun dicabut.
"Kemudian tahap demi tahap dilakukan pencabutan seluruh life support. Dan tepat 48 jam kemudian, hanya dengan menggunakan alat bantu napas dan infus cairan tubuh, maka satu demi satu fungsi organ vitalnya menurun," ujar Farhan.
Bahaya makan enak
Kepergian Ridzky membuat Farhan menjadi menyesal sekaligus waspada dan memberikan peringatan bagi orang tua.
Salah satunya adalah agar anak tidak terkena leukimia, harus segera menjahui makanan ini.
Leukimia adalah kanker sel darah yang memburuk.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, kasus leukemia di Indonesia meliputi ¾ dari seluruh kasus kanker pada anak.