Gak Perlu Diusir Lagi Kalau Hinggap di Makanan, Siapa Sangka Lalat Justru Dijual Rp 21 Juta Karena Manfaatnya yang Ajaib! Ini Kata Peneliti
SajianSedap.com - Lalat merupakan salah satu serangga yang suka mengganggu saat makan.
Hal ini lantaran lalat dikenal suka hinggap di tempat-tempat kotor.
Mulai dari sampah sampai kotoran hewan.
Bakteri yang ada di tubuh lalat dapat berpindah dengan cepat ke tempat mana pun ia hinggap.
Itu berarti termasuk ke makanan kita. Lalat bisa membawa 200 bakteri.
Jumlah bakteri itu lebih banyak dari bakteri yang bisa dibawa kecoak,lo!
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Manfaat Lalat
Meski lalat diyakini bisa membawa penyakit, karena tinggalnya di tempat sampah dan kotoran.
Namun, di China hewan ini malah diternakkan dan ternyata memiliki khasiat yang luar biasa.
Seorang profesor di wilayah timur China membuat peternakan lalat, ternyata untuk mendaur ulang sampah rumah tangga.
Zhang Zhijian, guru besar di fakultas lingkungan dan sumber daya alam Universitas Zhejiang, membuka peternakan lalat ini untuk mempraktikkan pengetahuannya soal daur ulang.
Dilansir dari The Beijing News, Zhang mengatakan, pasukan lalatnya saat masih berupa belatung amat menyukai sampah, kotoran manusia, dan buah-buahan busuk.
Metabolisme mereka membantu proses pembusukan sampah yang akhirnya menghasilkan produksi turunan berupa pupuk dan makanan hewan.
Baca Juga: Makanan yang Dihinggapi Lalat Masih Boleh untuk Dikonsumsi? Begini Kata Para Ahli
Baca Juga: Tak Perlu Mahal-mahal Operasi, Tahi Lalat Bisa Hilang Cukup dengan Bumbu Dapur Ini, Dijamin Ampuh!
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
"Saya memulai eksperimen ini pada 2014."
"10 ton sampah bisa menghasilkan 1,2 ton lalat,"kata Zhang.
Zhang mengatakan, saat peternakan lalat itu dibuka pertama kali pada 2016, tidak ada warga yang mau membuang sampah rumah tangganya ke tempat itu.
Namun, berkat upaya pemerintah lokal mendorong upaya daur ulang sampah, kini peternakan lalat itu menampung 12 ton sampah sehari.
Zhang menegaskan, seluruh proses daur ulang di tempat itu amat bersih dan aman.
Sebab, lalat tidak membawa patogen atau mikroorganisme.
Baca Juga: Wah Mudah Banget! Begini Cara Usir Lalat Mengganggu di Dapur
Baca Juga: Basmi Lalat, Kecoa, dan Nyamuk Hanya dalam 2 Jam dengan Cairan Ini
Lalat dewasa hanya minum air dan hidup hanya 10 hari.
Sementara larva lalat atau belatung hanya makan sampah.
Lalat Dijual Mahal di China
Pada 2016, Zhang membangun tiga rumah kaca.
Satu rumah kaca hanya digunakan untuk menghancurkan dan mengaduk sampah.
Lalu, setelahnya probiotik dimasukkan ke dalam sampah yang sudah hancur itu untuk mengubahnya menjadi tempat telur lalat menetas menjadi belatung.
Baca Juga: Banyak Nyamuk dan Kecoa di Rumah Anda? Coba Pakai Bumbu Dapur Ini, Dijamin Ampuh Mengusirnya!
Sementara rumah-rumah kaca lainnya berisi tumpukan nampan, yang berisi sampah rumah tangga yang sudah diolah untuk menampung belatung.
Belatung di sampah itu kemudian tumbuh dengan mengonsumsi nitrogen, fosfor, dan minyak yang ada di dalam sampah.
Lalu, kotoran mereka bisa diolah menjadi pupuk yang digunakan warga untuk menyuburkan tanaman.
Sementara belatungnya, yang dijual dengan harga 10.000 yuan atau sekitar Rp21 juta per ton bisa digunakan sebagai makanan ayam, ikan, udang, atau burung.
Baca Juga: Jangan Lagi Usir Cicak Kalau ada di Ruang Makan, Ternyata Memiliki Manfaat Bagi Umat Manusia
Baca Juga: Tak Perlu Perangkap, Usir Cicak Cepat dan Mudah dengan 5 Bahan Alami Ini