"Sama seperti misalnya kita punya karyawan atau pembantu di rumah ya kan, pembantu itu misalnya suka nyolong, suka nipu, suka bohong, kemudian ketahuan nih, ya udah kamu pergi dari kehidupan saya, kamu pergi dari rumah saya. 'Maafin saya bu', ya saya maafin! Terus dia kembali lagi minta kerja sama saya. Ya saya pikir 1000 kali dong? Enggak mungkin saya mempekerjakan kembali orang yang seperti itu," lanjut Maia.
Karena itulah Ia berpikir permintaan maaf yang diucapkan Mulan belum tulus.
Bagaimana bisa seseorang meminta maaf tanpa tahu kesalahannya?
"Ya saya pikir itu belum tulus ya, karena memang kalau orang minta maaf, oke salahnya apa? Salahnya adalah gue nyolong, gue bohong, gue ini ini, oke, itu fair, saya maafin, tapi gue enggak mau kenal elo ya, please lo menghilang dulu deh. Ini orang enggak mengaku salah minta maaf. Ya udah, kita tunggu aja," kata Maia tegas.
"Tapi harusnya kalau dia meminta maaf lebih tulus ya, dia mengaku salah saya lebih bisa maafin daripada yang enggak mengaku salah tapi minta maaf tapi pernah merusak atau menghancurkan rumah tangga saya, itu kan lucu!" tutupnya.