Enggak Tahu Ada Orang yang Dibuang Di Penampungan Air, Selama Satu Minggu Ribuan Warga Masak dan Minum Air Mayat

By Raka, Kamis, 3 September 2020 | 14:50 WIB
Para warga tidak tahu jika sudah satu minggu minum air mayat setelah ditemukan korban pembunuhan dalam penampungan air (intisari.grid.id dan kompas)

SajianSedap.com – Sungguh malang nasib para warga ini.

Mereka harus merasakan masak dan minum air dari mayat.

Hal ini lantaran mereka tidak tahu ada korban pembunuhan yang dibuang dalam penampungan air.

Baca Juga: Rumah Tangga Di Ujung Tanduk, Denny Cagur Akui Membiarkan Istrinya Bunuh Diri dengan Minum Obat Pelangsing, 'Gue Males Gotong Mayat'

Mungkin kebanyakkan orang akan masak dan minum dari air tanah atau PAM.

Namun berbeda dengan warga asal daerah Palong, Negeri Sembilan, Malaysia ini.

Warga ini kaget temukan mayat di kolam penampungan air.

Alhasil, sudah seminggu mereka sudah masak dan minum dari air yang terkena mayat.

Awal Temukan Mayat di Kolam Penampungan Air

Ternyata bukan hal yang tiba-tiba warga menemukan mayat di penampungan air.

Dilansir dari intisari.grid.id, pada Rabu (10/7/2019), warga mengaku merasa terganggu akibat pasokan air yang tak lancar.

Baca Juga: Disangka Ada Hajatan, Para Tetangga Tak Tahu Jika Nasi Kebuli yang Dibagikan Wanita ini Berisi Mayat Mantan Kekasihnya

Baca Juga: 16 Tahun Berlalu, Ternyata Begini Nasib Sumanto, Si Pemakan Daging Mayat Setelah Bebas dari Penjara tapi Ditolak Masyarakat

Atas keluhan tersebut, Pusat Layanan Pelanggan Air Negeri Sembilan (SAINS) langsung merespon dan melakukan pemeriksaan.

Namun setelah mereka melakukan pemeriksaan dan pantauan di lapangan, mereka kaget dengan apa yang dilihat.

Kepala Humas SAINS, Norzita Ismail, menyebut penyebab gangguan air di daerah ini ternyata akibat adanya mayat di dalam kolam penampungan air.

Norzita mengatakan, wilayah tersebut sebenarnya terlarang untuk dimasuki dan selalu dalam kondisi terkunci.

"SAINS akan membersihkan kembali  kolam tersebut sebelum air disalurkan kepada pelanggan," jelas Norzita.

Ditemukan mayat di pemasokan air

Norzita berharap persoalan ini segera tertangani dengan baik.

Walau pihak SAINS sudah bertanggungjawab dan berjanji akan menyelesaikan masalah ini, warga tetap merasa resah.

Bukan karena mereka takut ada kasus pembunuhan di daerah tersebut, namun karena mereka sudah menggunakan air mayat untuk keperluan sehari-hari.

Baca Juga: China Kembali Mendapat Ujian Berat, Terpaksa Lockdown Kota Berpenghuni 10 Juta Jiwa Akibat Corona

"Seminggu masak pakai air mayat, minum air mayat," keluh seorang warganet.

"Manusia kejam, bunuh orang, lalu beribu orang minum air mayatnya," timpal warganet lainnya.

"Puas minum dan mandi air mayat," tulis warganet yang lain.

Namun ada pula warganet yang menyebut hal tersebut tak akan berimbas karena sifat alkali air.

"Sifat alkali air dapat melawan mayat tersebut," tulis warganet.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

 

Puluhan warganet lainnya juga mengungkapkan kekecewaan atas persoalan ini.

Anda juga takut air kamu terkontaminasi, Sase Lovers?

Ternyata cara tradisional ini bisa untuk menyaring air,lo.

Baca Juga: Terlalu Banyak Korban, Terungkap Rumah Sakit di Amerika Perlakukan Mayat Corona dengan Cara Tidak Wajar, Seperti Karungan Sampah

Menyaring Air dengan Cara Tradisional

Cara menyaring ini  bisa dilakukan dengan mudah dengan harga yang terjangkau.

Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Reza Sahib, Koordinator Nasional dari Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air (KRuHA) yang dilansir dari greeners.co.

Penasaran? berikut caranya.

1. Air yang berwarna dan berbau akan lebih jernih dan sehat ketika dilakukan penyulingan menggunakan batu kerikil, pasir, ijuk dan arang batok kelapa.

2. Saringan dimulai dengan cara membuat lapisan pasir, ijuk, arang aktif atau arang batok kelapa, dan batu kerikil.

3. Jika, Kalo keadaan cukup berat, bias ditambahkan satu buah lapisan batu zeolite.

4. Nah, jangan lupa untuk memberishkan saringannya.

5. Cara membersihkannya cukup dengan mengeluarkan semua isi saringan (injuk, pasir, kerikil, dsb) lalu cuci bersih semuanya dan jemur hingga kering.

6. Untuk menjaga kualitas air, gantilah ijuk setiap 6 bulan sekali.