Masih Makan dengan Piring Melamin? Waspada, Penyakit Akut nan Mematikan Ini Akan Bersarang dalam Tubuh

By Virny Apriliyanty, Rabu, 30 September 2020 | 11:45 WIB
Peralatan makan dari plastik atau melamin yang tidak disarankan atau tak lolos uji dari Departemen K (exportersindia.com)

Masih Makan dengan Piring Melamin? Waspada, Deretan Penyakit Akut nan Mematikan Ini Akan Bersarang dalam Tubuh

SajianSedap.com - Penggunaan alat makan dari melamin sudah sejak lama dilarang di Indonesia.

Pasalnya, bahan dasar pembuatan piring gelas hingga sendok ini terbukti bisa menyebabkan penyakit dalam tubuh.

Namun sayang, penggunaan melamin hingga kini masih terbilang marak lantaran harganya yang murah. 

Baca Juga: Jangan Pernah Beli Ikan Pindang dengan Ciri-ciri Ini! Efeknya Mengerikan

Baca Juga: Memang Menyegarkan, Nyatanya Terlalu Sering Minum Teh Ditambah Lemon Bisa Timbulkan Kerugian ini untuk Tubuh, Hati-hati!

Selain itu, alat makan berbahan melamin juga tidak mudah pecah sehingga dianggap awet untuk digunakan sampai bertahun-tahun.

Padahal jelas, ada deretan penyakit akut nan mematikan kalau masih makan dengan piring melamin, lo.

Bahaya Melamin

Sebagai informasi, melamin adalah senyawa organik yang terbuat dari polimer sintesis, formaldehida, dan urea.

Sebuah studi dilakukan oleh Kaohsiung Medical University di Taiwan terkait bahan melamin ini.

Dapat disimpulkan bahwa kandungan melamin bisa terserap tubuh dari peralatan makan.

Meskipun tidak dianggap berbahaya oleh FDA (Food and Drug Administration), namun pada kondisi tertentu bisa menyebabkan masalah kesehatan, khususnya pada anak kecil.

Alat makan melamin

Baca Juga: Dianggap Punya Protein Tinggi, Nyatanya Tutut Justru Bisa Jadi Racun yang Sangat Membahayakan Tubuh! Hati-hati

Baca Juga: Duh! Merendam Spons Cuci Piring di Dalam Air Sabun Ternyata Salah Besar, Efeknya Bisa jadi Malapetaka Bagi Tubuh

Misalnya, ternyata kebanyakan alat makan atau piring melamin mengandung sejumlah kecil zat formaldehida dan zat karsinogen.

Zat ini sangat berbahaya kalau diserap oleh tubuh.

Sehingga suhu panas pada makanan bisa menyebabkan zat-zat tadi memuai dan menyebar pada seluruh makanan.

Kemudian racun dari proses itu akan mengendap serta mengikat masuk meresap dengan cepat ke dalam makanan.

Kalau zat melamin terhirup, bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan, seperti sesak napas.

Baca Juga: Gak Nyangka! Masak Tempe dengan Cara Digoreng Bisa Bikin Masalah Dalam Tubuh! Begini Kata Ahli

Apalagi kalau melamin yang dihirup masih berbentuk bubuk atau serbuk yang bisa mengakibatkan kerusakan hati dan keracunan di dalam darah.

Sedangkan melamin yang tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pencernaan, mual, muntah, dan diare.

Bahkan bisa menyebabkan berkurangnya urin sehingga bisa merusak ginjal.

Syarat Pemakaian Melamin pada Alat Makan

1. Kode Barang

Ketika memilih produk melamin, jangan hanya tertarik pada bentuk dan warnanya saja.

Jangan lupa memeriksa kode benda tersebut.

Biasanya kode ini terdapat pada bagian bawah dari peralatan makan melamin.

Melamin atau plastik yang disarankan adalah yang memiliki kode PP.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Baca Juga: Jadi Kebiasaan, Ternyata Meminum Air Kemasan yang Ditinggal Dalam Mobil Ternyata Punya Efek Samping Mengerikan!

PP atau Polyprophylene, merupakan bahan pembuat plastik dan melamin yang aman digunakan.

Selain itu, pilih juga peralatan makan yang memiliki tanda "BPA free", atau "non-BPA".

BPA merupakan kepanjangan dari Bisphenol-A, bahan kimia berbahaya yang menyerupai hormon estrogen versi kimiawi.

Ketika terlalu banyak masuk ke dalam tubuh, bahan ini akan mengganggu sistem kerja kelenjar endokrin dalam tubuh, dan berpotensi menyebabkan penyimpangan pada metabolisme tubuh.

Sampai saat ini, melamin atau plastik yang paling aman digunakan untuk anak adalah yang memiliki kode BPA free, PP, dan ditandai dengan kode angka lima (5) pada wadah melamin.

Baca Juga: Gemar Minum Milk Tea? Siapa Sangka Campuran Susu dan Teh Bisa Sebabkan Dampak Berbahaya Bagi Tubuh! Ini Penjelasan Ahli

2. Warna

Warna Peralatan makan tentu dibuat dengan beragam warna, motif, dan desain.

Agar lebih aman, pilih produk melamin yang berwarna jernih dan tidak berawan.

Produk melamin PP yang paling aman memiliki ciri-ciri lebih ringan, mengilap, jernih, kandungan plastiknya transparan, serta daya tembus uapnya rendah.

3. Usia Alat makan

Usia maksimal melamin dipengaruhi oleh kondisi barang itu sendiri.

Usia melamin yang aman dipakai maksimal sekitar enam bulan.

Baca Juga: Coba Tebak! Manakah yang Lebih Berbahaya Untuk Kesehatan, Makanan Manis atau Minuman Manis? Hasilnya Gak Nyangka Banget!

Namun dilihat juga cara penggunaan, perawatan, dan kondisi barang.

Jika melamin sudah tergores, sebaiknya segera ganti dengan wadah yang baru agar makanan anak tidak terkontaminasi bakteri pathogen (penyebab penyakit) dan menyebabkan diare atau gangguan ginjal.

Jadi, sebenarnya boleh saja menggunakan piring melamin, hanya saja perhatikan cara pemakaiannya ya!

Baca Juga: Sering Dianggap Normal, Ngantuk Setelah Makan Siang Nyatanya Jadi Tanda Tubuh Derita Penyakit Mematikan Ini