Sensasi di dada wanita itu kemudian turun ke lengannya dan berlangsung selama beberapa jam berikutnya, selama acara pernikahan.
Ketika dia bangun keesokan paginya, dia merasa tubuhnya tidak baik dan sangat lemah.
Dia memutuskan untuk menemui dokter yang melakukan elektrokardiogram (EKG).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita itu memiliki takotsubo cardiomyopathy atau kondisi di mana jantung membengkak sebagai respons terhadap tekanan fisik maupun emosional yang intens.
Ini juga paling dikenal sebagai sindrom patah hati, yang berarti bahwa ruang pemompa utama jantung berubah bentuk.
Yang mana, kondisi ini memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif.
Sindrom patah hati paling sering dipicu oleh stres emosional atau fisik yang ekstrem, seperti kematian orang yang dicintai atau putusnya hubungan dengan orang yang dikasihi.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :