Sering Dijadikan Lalapan, Mentimun Bisa jadi Boomerang Jika Dikonsumsi Orang-orang dengan Kondisi ini
SajianSedap.com - Mentimun sudah tak asing lagi untuk makanan sehari-hari kita.
Buah panjang berwarna hijau ini selalu kita jumpai diberbagai makanan, salah satunya pecel lele atau ayam.
Mentimun juga sering dijadikan lalapan atau bahan pencuci mulut setelah makan.
Khasiat dari mentimun juga pastinya sudah tidak diragukan lagi.
Namun, tak semua orang disarankan untuk mengkonsumsi mentimun, lho.
Baca Juga: Wajib Dicoba! Ini Manfaat Tak Terduga dari Merendam Kaki dengan Mentimun Secara Rutin
Ada beberapa kriteria orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi mentimun karena dikhawatirkan akan membahayakan.
Apa saja?
Dikutip dari Nakita.Id, inilah beberapa kondisi orang yang sebaiknya hindari makan mentimun:
1. Pengidap Hiperkalemia
Mentimun merupakan sumber kalium yang baik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita karena membantu dalam mengontrol tekanan darah, baik untuk jantung kita, mencegah gangguan ginjal dan sangat bagus untuk sistem saraf.
Namun konsumsi mentimun tidak disarankan bagi penderita hiperkalemia atau kondisi kelebihan kalium pada tubuh seseorang.
Bila tetap dikonsumsi, kondisi ini bisa menjadi lebih fatal dengan gejala-gejala seperti kembung, kram perut, gas usus, dll.
Kemudian kondisi bisa memburuk dari waktu ke waktu dan mulai menghambat fungsi bahkan merusak sistem ginjal.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Ternyata Masker Mentimun Bisa Bantu untuk Merawat Rambut Rusak, Begini Caranya
Baca Juga: Cobalah Rendam Mentimun Selama 12 Jam, Airnya Ternyata Simpan Hal Menakjubkan ini untuk Tubuh!
2. Penderita Masalah Pernapasan
Jika seseorang menderita sinusitis atau penyakit pernapasan kronis lainnya maka sebaiknya harus menghindari makan mentimun.
Hal ini karena mentimun memiliki efek pendinginan yang dapat memperburuk kondisi masalah pernapasan bahkan bisa mengakibatkan komplikasi.
3. Kondisi Hipoglikemia atau Gula Darah Tendah
Beberapa penelitian pada hewan menemukan, mentimun dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan mencegah beberapa komplikasi diabetes.
Tentu bermanfaat bagi penderita kadar gula darah tinggi, namun sebaliknya bisa berbahaya bagi kondisi hipoglikemia atau kadar gula rendah.
4. Kondisi Perut Sensitif
Timun diketahui mengandung bahan yang disebut cucurbitacin.
Kandungan ini diketahui dapat memicu gangguan pencernaan pada orang-orang tertentu.
Kondisi ini akan lebih parah terutama jika seseorang memiliki sistem pencernaan yang sensitif.
5. Alergi
Seseorang yang mengalami dan memiliki riwayat alergi tidak disarankan mengonsumsi timun.
Hal ini sesuai dengan Studi yang dilakukan oleh American Academy of Allergy Asma and Imunology pada reaksi alergi mentimun pada manusia.
Dikatakan bahwa orang yang alergi terhadap serbuk sari ragweed, melon, teh chamomile, pisang, dan biji bunga matahari juga bisa mengalami alergi setelah mengonsumsi sayuran berkulit hijau ini.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
6. Dehidrasi
Biji mentimun adalah sumber cucurbitin, bahan yang dikenal memiliki sifat diuretik bawaan.
Meskipun sifat diuretiknya ringan, namun tetap tidak disarankan bagi seseorang yang tengah mengalami dehidrasi.
Ketika dicerna dalam jumlah besar, bahan diuretik ini bisa semakin mengeluarkan cairan berlebihan dari tubuh sehingga menghambat keseimbangan elektrolitik.
Dalam kondisi ekstrem, itu bisa membuat Moms sangat dehidrasi dan membahayakan jiwa.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Konsumsi Timun Tidak Disarankan Untuk Orang-orang Ini, Catat!