Para peneliti menemukan, kasus kanker yang paling terkait dengan diet adalah kanker usus besar dan anus, yang jumlahnya mencapai 38,3 persen.
Temuan tersebut dilihat dari pola makannya, konsumsi biji-bijian utuh dan susu yang rendah serta konsunsi daging olahan berkontribusi terhadap beban kanker yang lebih tinggi.
Sementara kelompok yang paling terdampak adalah pria usia 45-64 tahun serta etnis-etnis minoritas di AS, seperti orang kulit hitam dan hispanik.
Namun, studi ini memiliki sejumlah batasan.
Termasuk data yang belum menjelaskan hubungan kanker dan risiko kanker seiring bertambahnya usia.
Dibutuhkan pula riset lebih lanjut untuk menemukan hubungan yang sama berkaitan dengan tahun dan periode di AS.
Jadi pada intinya, pola makan adalah salah satu faktor yang bisa diubah untuk mencegah kanker.