"Dulu gue paling sering sehabis ngemil mi instan atau apapun itu langsung tidur begitu ngantuk," tambahnya.
Lama kelamaan, Tomy merasakan dampak buruk atas kecerobohannya. Ia muntah darah.
Ia merasakan kerongkongannya panas seakan terbakar.
Alhasil, Tomy memutuskan ke rumah sakit, hingga akhirnya menjalani pemeriksaan gastrokopi.
Tomy pun didiagnosis adanya hernia hiatal.
Melansir laman Mayo Clinic, hernia hiatal terjadi ketika bagian atas perut menonjol melalui otot besar yang memisahkan perut dan dada (diafragma).
Diafragma memiliki celah kecil (hiatus) yang melaluinya tabung makanan (esofagus) lewat sebelum terhubung ke perut.
Pada hernia hiatal, perut mendorong ke atas melalui celah itu dan masuk ke dada.
Hernia hiatal yang besar dapat memungkinkan makanan dan asam untuk kembali ke kerongkongan, yang menyebabkan mulas.
Adapun beberapa gejalanya, antara lain itu maag, regurgitasi makanan atau cairan ke dalam mulut, arus balik asam lambung ke kerongkongan (acid reflux), kesulitan menelan, nyeri dada atau perut, sesak napas, muntah darah atau buang air besar, yang mengindikasikan perdarahan gastrointestinal.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, Ia tidak boleh lagi mengonsumsi mi instan seumur hidupnya.