Bak Tersambar Petir di Siang Bolong, 5 Tahun Pileknya Tak Sembuh, Pria Ini Syok Saat Dokter Sebut Penyakit Mematikan ini Bersarang di Tubuh!
SajianSedap.com - Berapa lama Anda biasanya alami sakit pilek?
Lendir yang keluar dari hidung itu akan kita rasakan paling lama lima hari hingga seminggu.
Itu pun sudah dibarengi dengan sakit kepala dan rasa pusing yang mengganggu.
Namun, apa jadinya jika kita sakit pilek sampai lima tahun lamanya?
Hal tersebut pasti tak akan terpikirkan oleh kita, ya!
Baca Juga: Ketagihan Makan Bakso dan Mi Instan, Wanita Ini Divonis Dokter Idap Penyakit Ganas! Hati-hati
Tapi kasus ini ternyata dialami oleh seorang pria asal Carolina Utara ini.
Ia memiliki penyakit pilek yang secara umum berbeda.
Tapi setelah diperiksa, dirinya kaget bukan kepalang saat dokter ungkap penyakit mematikan ini ada di tubuhnya.
Bisa Sebakan Kematian
Melansir Dailymail.co.uk, pria yang diketahui bernama Greg Phillpotts ini mengalami penyakit pilek yang tak kunjung sembuh selama 5 tahun terakhir.
Setelah ia memeriksakan penyakitnya, dokter memberitahu bahwa ia menderita penyakit yang cukup parah selama ini.
Menurut keterangan dokter, Greg memiliki lubang selaput yang mengelilingi otaknya.
Jika dia menunggu lebih lama untuk mengobatinya, hal itu bisa mengakibatkan infeksi otak.
Dan hal tersebut dapat membunuhnya.
Pada Februari lalu, ia bertemu dengan Dr. Alfred Iloreta, seorang otolaryngologist di Mount Sinai Hospital di New York City.
Dr Iloreta memberi tahu Greg bahwa ia tidak memiliki alergi, melainkan kebocoran cairan tulang belakang otak.
Apa itu?
"Ini kebocoran cairan yang mengelilingi otak untuk meredamnya terutama untuk melindunginya dari shock atau trauma atau semacamnya," kata Iloreta kepada WTVD.
Kebocoran terjadi baik dari lubang di tulang tengkorak atau robekan pada selaput yang mengelilingi otak, menghasilkan cairan yang mengalir dari telinga atau hidung.
Pasien dengan kebocoran cairan tulang belakang otak biasanya memiliki drainase yang jernih dan berair dari salah satu telinga atau lubang hidung.
Gejala yang sering menyertai kebocoran tersebut, termasuk sakit kepala, perubahan penglihatan dan kehilangan pendengaran.
"Kadang-kadang ketika Anda memiliki kebocoran cairan ini dari otak,
itu dapat berevolusi menjadi apa yang kita sebut infeksi menaik." kata Dr Iloreta.
"Pada saat itu, bakteri dapat melakukan perjalanan dari hidung ke otak yang mengakibatkan meningitis," tambahnya.
Menurut pakar Kesehatan, kebocoran ini mempengaruhi lima dari setiap 100.000 pasien, tidak termasuk kebocoran yang disebabkan oleh trauma.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sementara banyak kebocoran dapat sembuh sendiri dan hanya membutuhkan pasien yang sedang beristirahat, dan lainny membutuhkan perawatan yang kurang konservatif.
Dokter dapat menggunakan endoskopi hidung untuk melakukan operasi minimal invasif atau patch darah epidural.
Tambalan itu melibatkan darah pasien sendiri yang disuntikkan ke sumsum tulang belakang.
Darah itu nantinya akan membentuk gumpalan yang 'menutup' lubang di mana ada cairan bocor.
Dr Iloreta memutuskan untuk melakukan operasi minimal invasif di mana flap jaringan dari tubuh Greg yang digunakan untuk menambal lubang itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul,"Derita Pilek Selama 5 Tahun, Rupanya Pria Ini Idap Penyakit Mematikan, Ngeri!"