Biasanya dikaitkan dengan kondisi darah atau penyakit menular yang mendasari, namun tidak mungkin diwariskan.
Arianna mengalami reaksi pertamanya pada usia 14 tahun ketika ia merasa gatal-gatal dan mengalami kesulitan bernapas saat menyekop salju.
Awalnya Arianna bingung dengan gejala-gejalanya, tetapi dua tahun sejak reaksi pertamanya terjadi, dan setelah meneliti secara online dia akhirnya menemukan jawabannya.
Arianna mengatakan. "Alergi ini membuat kegiatan musim dingin menjadi terasa lebih sulit.”
Baca Juga: Masih Ngeyel Mau Simpan Tomat dalam Kulkas? Bahayanya Tidak Main-main Ternyata
Apalagi mengingat tempat tinggalnya di Edmonton, Kanada, yang mana suhunya bisa mencapai -40° celcius, akhirnya Arianna lebih sering menghabiskan waktu di rumah.
Sebab di hari bersalju, berjalan ke garasi untuk naik ke mobil saja seakan sudah mengacam nyawanya.
Bahkan Arianna juga harus berhati-hati melakukan kegiatan sehari-hari seperti membuka lemari es, makan es krim, atau memegang gelas dengan es di dalamnya.
“Setiap kali minum sesuatu yang dingin, rasanya tenggorokanku menjadi kencang dan tegang” ujar Arianna.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :