Tanpa Sadar Sering Kita Gunakan, Jangan Pernah Pakai Plastik dengan Ciri Ini Untuk Bungkus Makanan! Rumah Sakit Menunggu Anda

Tanpa Sadar Sering Kita Gunakan, Jangan Pakai Plastik Dengan Ciri Ini Untuk Bungkus Makanan! Rumah Sakit Menunggu Anda

SajianSedap.com - Ingat, jangan pernah pakai plastik dengan ciri ini untuk bungkus makanan.

Tanpa sadar sering kita pakai dan bahayanya mengerikan banget.

Plastik memang lazim dijadikan bahan pembungkus makanan.

Tentu saja hal ini dilakukan demi faktor kepraktisan. 

Namun, semua tahu kalau tak semua jenis plastik aman digunakan untuk membungkus makanan. 

Baca Juga: Dari Suzanna hingga Olga Syahputra, ini 5 Artis yang Kematiannya Masih jadi Misteri! Ada yang Meninggal Setelah Minum Susu di Malam hari

Baca Juga: Sampai Bisa Merenggut Nyawa 2 Orang Sekaligus, Dinas Kesehatan Kaget saat Melihat Isi dari Laksa ini, Ada Apa?

Apalagi, banyak makanan panas yang langsung dibungkus dengan plastik ini. 

Nah, supaya tak berbahaya, ada baiknya kita tahu ciri plastik yang tak boleh dugunakan untuk membungkus makanan. 

Efek sampingnya bisa bikin rumah sakit menugggu Anda. 

Bahaya Pakai Plastik Ini untuk Bungkus Makanan

Apakah Anda sering kali membungkus makanan hanya dengan kantong plastik atau kresek saja?

Jika iya, sebaiknya Anda segera tinggalkan cara tersebut kerena berisiko tinggi bagi kesehatan tubuh.

Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, DR Emil Budianto, berkata bahwa sifat plastik menurun ketika didaur ulang menjadi kresek.

“Apalagi jika didaur ulang dengan panas yang tidak sesuai, senyawanya berubah jadi senyawa aromatik. Ini bisa beracun bagi manusia,” ujar Emil saat ditemui dalam acara Seminar Technoplast Ajak Publik Pahami Cara Penggunaan Wadah Plastik di Jakarta, Senin (26/3/2018).

Baca Juga: Tifus Renggut Nyawa Artis Lawas ini Di Umur 27 Tahun, Makanan Sehat ini Bisa Jadi Salah Satu Penyebabnya

Baca Juga: Stroke Renggut Nyawa Aktor Terkenal ini, Lauk Favorit di Meja Makan ini Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Utamanya

Bahan monomer seperti silikon, polietelin, dan dioksin yang menyusun plastik memang tidak membahayakan selama masih dalam kondisi aslinya, keadaan stabil dan batas yang normal.

Namun jika plastik didaur ulang dengan suhu panas, bahan-bahan tersebut akan berubah bentuk dan rusak.

Senyawa pembentuk plastik juga menjadi tidak lagi utuh apabila telah didaur ulang berkali-kali.

Dengan demikian, senyawa seperti dioksin yang bersifat karsinogen dikhawatirkan akan diserap makanan dan memicu penyakit kanker, ginjal, dan hati.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Lalu, meskipun kantong plastik hitam sering disebut lebih berbahaya daripada kantong plastik berwarna lainnya karena merupakan hasil daur ulang; keduanya sama-sama tidak disarankan oleh Emil untuk dipakai mengemas makanan secara langsung.

Selain dapat menyebabkan kanker, belum ada jaminan keamanan bagi plastik tersebut untuk digunakan mengemas makanan.

Baca Juga: Belajar dari Kanker Payudara yang Renggut Nyawa Ayahnya, Melly Goeslaw Kini Pantang Konsumsi Minuman Favorit Ini Seumur Hidup

Jaminan keamanan yang dimaksud yakni sumber plastik daur ulang tersebut, apakah berasal dari bekas kemasan pestisida, limbah logam berat, atau sudah terkontaminasi racun lainnya.

“Setiap plastik kalau didaur ulang kan diberi zat aditif. Ini juga yang kita tidak tahu, makanya bahaya,” imbuh Emil.

Emil lantas menyarankan masyarakat untuk segera memindahkan makanan yang dibungkus dengan kantong plastik ke piring.

Kemudian, apabila memungkinkan, masyarakat diminta membawa wadah sendiri seperti tempat makan yang memang telah mencantumkan label food grade.

Ini semua dilakukan supaya risiko berpindahnya zat berbahaya plastik ke makanan bisa dicegah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Mengemas Makanan Pakai Kresek, Bisa Beracun bagi Tubuh"

Baca Juga: Serangan Jantung Renggut Nyawa Didi Kempot, Sang Kakak Bongkar Adiknya Sempat Alami Gejala Tak Biasa Ini Namun Disepelekan