Pantas Segitunya Perjuangkan Harta Gono Gini, Kondisi Rumah Teddy Kini Jauh dari Kata Layak! Disebut Tinggal di Bekas Pemancingan

By Virny Apriliyanty, Kamis, 7 Januari 2021 | 11:15 WIB
Teddy, Keluarga Sule (Grid.id dan Instagram.com/@nathalieholscher)

Orang Terdekat Lina Jubaedah Bongkar Sifat Asli Teddy, Sebut Tak Urus Anak hingga Puji Kebaikan Rizky Febian dan Putri Delina

Diketahui Teddy Pardiyana dan anak-anak Sule berseteru soal harta warisan Lina Jubaedah.

Keduanya saling klaim berhak mendapatkan harta mediang mantan istri Sule tersebut.

Teddy Pardiyana terlihat memakai kemeja lengan panjang biru ditemani Ali Nurdin, pengacaranya.

Tedd mengaku ingin melakukan konsultasi hukum terkait harta warisan almarhumah istrinya.

Baca Juga: Bukan Demi Uang, Mantan Istri Blak-blakan Bongkar Alasan Teddy Akhirnya Menikahi Lina, 'Kenapa Dulu Bilang Cuma Temen'

"Mau konsultasi hak waris sama ahlinya," kata Teddy Pardiyana, di tayangan YouTube SelebOnCam.

Setelah konsultasi, Teddy Pardiyana menyatakan bahwa dirinya berhak mendapatkan hak waris dari almarhumah Lina Jubaedah.

"Kami hanya meyakinkan, apakah benar menjadi ahli waris almarhumah.

Sekarang semakin yakin bahwa 100 persen Kng Teddy dan bayinya adalah ahli waris almarhumah," jelas Ali Nurdin.

Menurut Ali Nurdin, upaya musyawarah Teddy Pardiyana dengan Putri Delina dan Rizky Febian tidak bisa ditempuh.

Teddy Pardiyana juga sempat menyingung Rizky Febian dan Putri Delina tidak pernah memberikan perhatian ke adik tirinya, buah pernikahan almarhumah Lina Jubaedah dan Teddy.

Sekedar informasi, kuasa hukum Teddy, mengatakan bahwa upaya musyawarah Teddy dan pihak Putri Delina serta Rizky Febian tak bisa ditempuh, langkah hukum pun tak segan diambil.

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Main Api Soal Harta Gono Gini Malah Berujung Pahit, Teddy Dikabarkan Tinggal di Bangunan Bekas Pemancingan yang Berimbas pada Nasib Dek Bintang: 'Taruhannya Nyawa'

Baca Juga: Tepis Pernyataan Rizky Febian Soal Penjualan Aset Lina, Kuasa Hukum Teddy Beri Pesan Menohok, “Itu Bukan Jual Bala-Bala”