SajianSedap.com - Dikira selama ini harmonis, rumah tangga Ayu Dewi dan sang suami, Regi Datau rupanya kerap ditemui ketegangan.
Tak jarang keduanya sering cekcok soal urusan rumah tangga.
Keduanya pun merasa menyesal tidak lakukan hal ini sebelum menikah.
Hal ini diceritakan oleh Ayu Dewi melalui vlog MrsAyuDewi yang tayang di kanal YouTube pribadinya.
Awalya ia menceritakan ke sang psikolog apa yang sedang ia dan suaminya rasakan di dalam rumah tangganya.
Ia bercerita soal perbedaan pola pikir yang kerap membuat keduanya suka bertengkar.
"Kita tuh banyak selek. Beda pola pikir, beda pemikiran. Kita pengin tahu, apakah kita kurang kenal ?" tanya Ayu Dewi.
Selesai bercerita, Ayu Dewi pun langsung diberikan nasihat singkat oleh Intan Erlita.
Baca Juga: Bubur Ketan Hitam, Classic Dessert From Java We'd (Almost) Forgotten About
Baca Juga: Kepala Manyung Bu Fat in Cinere, South Jakarta, A Wholesome Restaurant for Bold Spicy Taste
Akhirnya sang psikolog memberikan pertanyaan yang harus dijawab oleh keduanya dan membacakan hasil analisanya.
Menurut hasil analisa, Regi Datau adalah sosok yang dominan menggunakan otak kanannya.
Untuk pemikiran, Regi Datau dominan memiliki sifat spontan ketimbang feeling.
"Kalau dilihat dari mapping-nya, gak terlalu jauh antara Pak Regi di rumah dan di kantor"
"Hasilnya Pak Regi itu dominan otak kanan. Dominan spontan, artinya visioner, kalau punya ide itu spontan. Dia lebih cenderung mengeluarkan ide-ide," ujar Intan.
"Tapi dia itu feeling-nya nomor dua. Jadi setelah dia punya ide, dia pikir 'ini nyaman gak buat keluarga saya," ungkap Intan Erlita.
Sifat itu lah yang kerap membuat Regi Datau dan Ayu Dewi bersitegang.
Padahal kala itu, Regi Datau yang memiliki sifat spontan hanya sedang mengemukakan pendapatnya.
"Kadang-kadang nih, (Regi Datau) ketika punya ide besar untuk keluarga, ada celetukan."
"Nah buat Ibu Ayu mungkin 'kok dia kayak gak ada perasaan sih'. Bisa jadi percekcokan," pungkas Intan Erlita.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Ayu dan suami konsultasi ke psikolog
Mendengar hal tersebut, Ayu Dewi lantas mengungkap keinginannya.
Ayu Dewi mengaku bahwa ia ingin agar Regi Datau juga bisa memakai feeling-nya ketika di rumah.
"Kalau boleh saran, Bu Ayu itu ingin lebih banyak disentuh pakai kasih sayang," ucap Inan Erlita kepada Regi Datau.
Usai membacakan hasil analisa Regi Datau, Intan Erlita pun mengurai bagaimana pemikiran Ayu Dewi.
Sama-sama lebih menggunakan otak kanan, Ayu Dewi nyatanya lebih dominan menggunakan feeling dibanding spontan.
Menurut Intan Erlita, Ayu Dewi juga memiliki sifat ekspresif dan sering kali menghadapi perubahan perasaan.
"Ibu Ayu itu sama, otak kanan. Tapi Ibu Ayu spontanitas sama feeling-nya sama besar."
"Namun lebih dominan feeling. Dia sangat ekspresif. Tapi di satu saat yang bersamaan dia bisa mellow," ujar Intan Erlita.
Ayu Dewi lantas menyesal karena baru konsultasi ke psikolog di tahun ketujuh pernikahannya.
"Jadi Pak Regi, mungkin untuk komunikasi sama Bu Ayu, lebih dipertimbangkan aspek kenyamanan."
"Karena ketika orang-orang dengan dominan feeling, ketika dia sudah merasa nyaman, cenderung dia mau mengikuti apa yang diarahkan," ungkap Intan Erlita.
"Kemana aja sih, harusnya ketemu tujuh tahun lalu," ucap Ayu Dewi kepada Intan Erlita.
Sama halnya dengan Ayu Dewi, Regi Datau pun mengurai rasa penyesalannya.
Regi Datau mengakui seharusnya konsultasi ke psikolog bisa dilakukan 7 tahun yang lalu sebelum mereka menikah.
"Nih ya guys buat pasangan yang mau menikah, mending tes dulu deh jadi ngerti cara komunikasinya nih," saran Ayu Dewi.
"Benar. Harusnya 7 tahun lalu ya," pungkas Regi Datau.