Dulu Tajir Melintir, Nasib Ningsih Tinampi Setelah Tidak Laku Lagi Kini jadi Sorotan! Sampai Pergi Tinggalkan Rumah, Lo
Sajiansedap.com - Apakah anda masih ingat dengan Ningsih Tinampi?
Pekerjaan Ningsih Tinampi sebelum dia terkenal sebagai dukun ahli pengobatan alternatif.
Semenjak wabah corona menyerang Ningsih Tinampi memang sudah tak lagi seterkenal dulu.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, jika menilik dari antriannya saja dan biaya pengobatannya, Ningsih Tinampi bisa mengantongi Rp 60 Juta per hari.
Namun sayangnya kesuksesan tersebut harus sirna semenjak kontroversi beberapa waktu lalu.
Beberapa waktu lalu, dukun pengobatan alternatif Ningsih Tinampi sempat menjadi sorotan publik loh.
Pasalnya, cara pengobatannya tak biasa dan melibatkan makhluk gaib yang tak jarang membuat bingung banyak orang.
Karena pengobatannya yang tak biasa itu, ia pun viral dan mengundang kontroversi.
Namun semasa pandemi, eksistensi Ningsih Tinampi tak lagi terdengar kabar.
Hal ini langsung membuat banyak orang penasaran.
Bagaimana kabar terkini Ningsih Tinampi, dukun pengobatan alternatif itu?
Kabar Terbaru Ningsih Tinampi
Dilansir dari tayangan kanal Youtube, kabar terkini Ningsih Tinampi ternyata mengejutkan.
Seperti diketahui, tempat pengobatan Ningsih Tinampi berada di di Dusun Lebaksari, Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam judul vlognya, anak buah Ningsih mengaku ditinggal Ningsih Tinampi yang pergi ke Turki.
“Ditinggal Bu Ning ke Turki kita cari makan sendiri,” tulis judul vlognya.
Meski begitu, dalam video tersebut anak buah Ningsih Tinampi tersebut beralih profesi sementara menjadi tukang kebun.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, mereka diketahui bercocok tanam dan mengabarkan mereka sudah panen.
Hasil panen yang mereka kumpulkan pun mencapai 1 ton.
Mereka mengaku hasil panennya itu akan disetor ke pasar.
“Besok disetor ke pasar, soalnya banyak pesenan ini,” ujarnya.
Terlihat dalam video itu, anak buah Ningsih Tinampi itu panen berbagai sayur-sayuran.
Mulai dari kacang buncis, bayam, sawi hingga mentimun.
Tak hanya itu, di sekitar perkebunan tersebut juga terdapat kolam ikan.
Meski cuaca hujan, anak buah Ningsih Tinampi tersebut tak menghiraukannya.
Mereka tetap mengumpulkan hasil panennya agar besoknya bisa mereka jual ke pasar.
Sembari menunjukkan hasil panennya, salah satu anak buah Ningsih mengaku mereka belajar usaha mandiri dengan berkebun.
Meski terbilang baru, mereka mengaku sudah memiliki dua orang pelanggan.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Bukan tanpa alasan, hasil panen yang mereka kumpulkan menjadi penghasilan tambahan bagi anak buah dukun tersebut.
Namun, anak buahnya itu akan menyimpan uang hasil panennya itu menunggu Ningsih Tinampi.
“Ini kita dapat bonnya, nanti uangnya saya nggak mau nerima, nanti soalnya nunggu Bu Ning datang,” ujarnya.
Diketahui, Ningsih Tinampi telah meninggalkan anak buahnya pergi ke Turki.
Mengaku tak ingin menerima uang sebelum Ningsih Tinampi pulang dari Turki, setelah menjual hasil panen mereka lebih memilih makan seadanya di pinggir jalan.
Ritual Ningsih Tinampi
Selain bicara soal kekuatan Ningsih Tinampi, Bisri Mustofa juga membeberkan soal penghasilan Bu Ning.
Dalam tayangan tersebut, Bisri Mustofa mengaku bahwa Ningsih Tinampi selama ini memang kerap membagi-bagikan penghasilannya untuk kaum yang membutuhkan.
Raup banyak penghasilan dari kesaktiannya, kini terbongkar awal mula ritual Ningsih TinampiBagi-bagi atau sedekah itu rutin dilakukan Ningsih Tinampi setiap hari senin atau malam jumat legi.
Tim dan Ningsih Tinampi mengaku setiap waktu yang sudah ditentukan itu mereka rutin membagi-bagikan beras hingga sembako.
"Iya, iya. Jadi kita setiap hari Senin, setiap malam jumat legi kita bagi-bagi."
Baca Juga: Terapi Uap Panci Presto Jadi Pengobatan Alternatif Corona Di Negara ini, Begini Penjelasan Dokter
"Setiap malam jumat legi itu hampir dua ton beras itu dibagi-bagi. Sembako, beras minyak," pungkas Bisri Mustofa.
Pun ketika ada inovasi yang dilakukan di pengobatan Ningsih Tinampi.
Diakui Bisri Mustofa, Ningsih Tinampi akan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk berbagi kepada anak yatim dan kaum yang membutuhkan.
"Sekarang ada terobosan, inovasi lah, biayanya Rp 1,5 juta."
"Nah itu, sebagian untuk itu, sebagian untuk dibagi-bagi lagi ke fakir miskin, yatim piatu, kaum duafa. Kemarin kami juga ke SMK 1 Gempol sama ke Gresik, kita bagi ke sana," akui Bisri.
Artikel Telah Ditayangkan di hot.grid.id dengan Judul, Dulu Biasa Kantongi Rp 60 Juta Perhari, Ningsih Tinampi Kini Tinggalkan Rumahnya dan Ngacir ke Turki Semenjak Pamornya Meredup, Karyawannya Sampai Harus Cari Duit Sendiri Demi Sesuap Nasi