Untuk mengevaluasi dampak kanker dan faktor risiko lain pada asupan gula dari minuman yang dimaniskan, Tung-Sung Tseng dan rekannya di LSU Health New Orleans School of Public Health menganalisis data dari 22.182 orang dewasa, berusia 20 tahun atau lebih, menggunakan National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 2003–2012.
Minuman yang digunakan dalam survei adalah soda, jus buah manis, minuman rasa buah, minuman energi, minuman olahraga, teh dan kopi manis, dan jenis minuman manis lainnya.
Lima puluh tujuh persen dari semua peserta survei memiliki asupan gula yang tinggi dari minuman yang dimaniskan dengan gula.
Hasil lebih lanjut menunjukkan bahwa orang yang bebas kanker mengonsumsi lebih banyak minuman yang dimaniskan dengan gula daripada para penyintas kanker (16,7 persen berbanding 7,7 persen).
Para peneliti menyarankan mengurangi konsumsi gula dari minuman yang diberi pemanis gula harus dilakukan untuk mereka yang bebas kanker dan para penyintas kanker.
Tim peneliti menempatkan prioritas tinggi pada mereka yang berada dalam kelompok usia yang lebih muda.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.