Sering Jadi Perbedatan, Ternyata Ini yang Terjadi dalam Tubuh Jika Langsung Makan Berat Saat Buka Puasa! Semua Harus Tahu

By Gusthia Sasky T, Senin, 19 April 2021 | 09:40 WIB
Sering Jadi Perbedatan, Ternyata Ini yang Terjadi dalam Tubuh Jika Langsung Makan Berat Saat Buka Puasa (Freepik.com)

Sering Jadi Perbedatan, Ternyata Ini yang Terjadi dalam Tubuh Jika Langsung Makan Berat Saat Buka Puasa

SajianSedap.com - Saat ini umat muslim sudah memasuki bulan suci Ramadhan.

Saat Ramadhan tiba, umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan.

Saat berpuasa, momen buka puasa tentu menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu.

Sebab saat waktu berbuka tiba, kita bisa melepas rasa lapar dan dahaga kita.

Baca Juga: Resep Es Pandan Kacang Hijau Enak, Minuman Untuk Pelepas Dahaga Sehabis Puasa

Baca Juga: Segarnya Paling Juara! Pedagang Bongkar Rahasia Bikin Es Sarang Burung Kenyal dan Enak untuk Buka Puasa Hari Ini!

Ketika berbuka puasa, ada yang dari Anda yang lebih memilih berbuka dengan takjil terlebih dahulu.

Namun, ada juga yang langsung makan, makanan berat.

Akan tetapi apakah Anda tahu jika akan ada hal yang terjadi pada tubuh jika Anda langsung makan makanan berat saat berbuka?

Penasaran? Yuk simak artikel ini!

Hal yang Terjadi Jika Langsung Makan Berat Saat Buka Puasa

Saat berbuka puasa Anda tim makan takjil atau tim makan berat?

Jika Anda termasuk tim makan berat ada baiknya perhatikan hal ini.

Sebab ternyata akan terjadi hal ini dalam tubuh jika Anda langsung makan berat saaat berbuka puasa.

Sering Jadi Perbedatan, Ternyata Ini yang Terjadi dalam Tubuh Jika Langsung Makan Berat Saat Buka Puasa

Mengutip Bobo.id, sebenarnya boleh-boleh saja untuk langsung makan nasi atau makan berat setelah berbuka puasa.

Hanya saja, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah atau porsi yang terlalu besar.

Baca Juga: Resep Eclair Pandan Enak, Variasi Nikmat Kue Sus Untuk Meriahkan Momen Buka Puasa

Baca Juga: Resep Lemper Panggang Tuna Enak, Menu Takjil yang Bisa Bikin Perut Kenyang

Alasannya, hal ini dikhawatirkan dapat membuat lambung yang kosong selama berpuasa terkejut karena harus bekerja keras dalam mencerna nasi.

Akibatnya, sistem pencernaan pun terganggu dan Anda akan merasa kembung, mual, dan lambung terasa perih.

Selain itu, kebiasaan langsung makan berat dalam porsi banyak setelah berbuka puasa juga tidak baik karena dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Hal inilah yang diucapkan oleh Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah, MS, PhD, yang dikutip dari Kompas.com via Bobo.id.

Lonjakan gula darah yang tidak terkendali ini berbahaya karena dapat berisiko menjadi penyakit diabetes.

Alih-alih makan berat, seorang dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, yang dilansir dari Kompas.com, menyarankan agar kita berbuka puasa dengan takjil atau makanan ringan terlebih dahulu.

Jika ingin makanan berat, Anda bisa mengonsumsinya 30 menit setelah makan takjil.

Baca Juga: Resep Es Lengkeng Jahe Soda Enak, Minuman Beraroma Rempah yang Segar Maksimal

Selain itu, makan berat berlebihan setelah berbuka puasa juga dapat memicu radang lambung yang berdampak pada tekanan darah yang meningkat.

Tak hanya itu, Anda juga berisiko mengalami kenaikan berat badan hingga obesitas yang dapat memicu penyakit lainnya seperti diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, hingga penyakit jantung.

Adapun makanan yang disarankan untuk Anda konsumsi saat berbuka puasa adalah makanan yang mengandung air dan serat yang tinggi seperti buah-buahan.

Itu sebabnya, Rasulullah SAW pun menyarankan agar kita berbuka puasa dengan air putih dan buah kurma.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Bahaya Berbuka Puasa dengan Gorengan

Buka puasa tentu paling enak dengan gorengan.

Namun, siapa sangka jika makan gorengan saat berbuka malah memberikan efek buruk untuk tubuh.

Melansir dari WebMD (19/11/2017) artikel berjudul "How Bad for You Are Fried Foods?" menyebutkan bahwa banyak studi mengaitkan makanan yang digoreng dengan masalah kesehatan yang serius.

Salah satunya studi tahun 2014 yang ditulis oleh Leah Cahill, PhD, asisten profesor di Universitas Dalhousie di Kanada.

Baca Juga: Resep Bubur Candil Hijau Enak, Inspirasi Menu Takjil Untuk Membatalkan Puasa

Dimana studinya itu menunjukan kaitan antara makan gorengan dengan gangguan metabolik seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

"Makanan yang digoreng dapat memengaruhi risiko penyakit ini melalui beberapa faktor risiko utama: obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi," kata Cahill.

“Proses menggoreng diketahui bisa mengubah kualitas dan meningkatkan kandungan kalori pada suatu makanan,” tambahnya.

Ia juga mengatakan banyak makanan yang digoreng seperti di restoran cepat saji menggunaka minyak terhidrogenasi, yang tinggi lemak trans.

Padahal konsumsi lemak trans diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), dan meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung.

Minyak terhidrogenasi sangat tidak sehat jika digunakan kembali.

Cahill mengatakan, minyak akan terurai setiap kali digoreng, yang mengubah komposisinya dan menyebabkan lebih banyak minyak terserap ke dalam makanan.

Yang jika terus dikonsumsi akan semakin meningkatkan peluang seseorang untuk memiliki kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Stop Kalau Tidak Mau Mati Muda dan Sayang Nyawa Keluarga, Jangan Makan Gorengan Ditambah Dua Lauk ini Mulai Sekarang

Kondisi tersebut dapat memicu berbagai penyakit mematikan seperti penyakit jantung, stroke, hingga penyakit ginjal.

Karenanya Cahill menekankan bahwa makan gorengan bukanlah pilihan yang sehat untuk dikonsumsi.

Sebab makanan yang digoreng justru akan menambah jumlah kalori makanan dan tidak menawarkan nutrisi yang sehat.

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul, Langsung Makan Berat Setelah Berbuka Puasa, Bolehkah Dilakukan? Simak Jawaban dari Ahlinya!

Baca Juga: Resep Es Buah Melon Enak, Takjil Segar yang Selalu Jadi Primadona