Bank Sultra Kendari dengan total kerugian Rp120 juta.
Serta Bank Sumsel Babel dengan kerugian korban sebanyak Rp116 juta.
Mujianto pun mengaku dirinya dapat untung ratusan juta, Rp20 juta dari hasil membobol Bank Lampung, Rp40 juta dari Bank Sultra, dan Rp35 juta dari hasil pembobolan Bank Sumsel Babel.
Diakui tersangka hasil curian itu dipakai untuk keperluan sehari-hari.
Lantas, bagaimana bisa sampah struk ATM dipakai untuk membobol rekening nasabah bank?
Dilansir dari Kompas.com, tersangka Aziz dan Mujianto berbagi peran.
Aziz disebut jadi otak dari tindak kriminal ini, sedangkan Mujianto mengaku dirinya berperan untuk mencari sampah struk ATM.
Kasubdit III Jatanras Ditereskrum Polda Sumatera Selatan, Kompol Suryadi pun mengungkap cara kerja para tersangka pembobolan rekening ini.
"Dokumen itu berhasil dibuat para tersangka ini dengan mengambil struk penarikan di setiap ATM.
"Di sana, mereka langsung membuat KTP dan buku tabungan milik korban untuk dipalsukan.
"Lalu tersangka menarik uang di bank dengan modus ketinggalan ATM," papar Kompol Suryadi.
Wah, mulai sekarang ada baiknya untuk selalu waspada tidak membuang sampah struk ATM sembarangan ya.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Setengah Mati Menabung, Tak Disangka Sampah Struk ATM yang Biasa Dibuang Malah Dipakai 2 Pria Ini untuk Kuras Uang Ratusan Juta Milik Nasabah Bank, Begini Faktanya