Baru Juga Geger Karena Bom di Makassar, Roy Kiyoshi Singgung Soal Terorisme yang Melanda Indonesia ‘Ada Suara Ledakan’
SajianSedap.com - Pamor Roy Kiyoshi memang tak bisa diragukan lagi.
Bagaimana tidak, Roy memang dikenal sebagai anak indigo.
Bahkan Roy pun rajin membagikan hasil ramalannya.
Roy memang kerap kali membagikan hasil ramalannya mengenai artis mau pun bencana yang akan terjadi di Indonesia.
Bahkan ramalannya pun kerap kali tak meleset.
Seperti ramalan dirinya mengenai terorisme yang akan melanda Indonesia.
Ternyata benar saja, ramalan tersebut benar terjadi.
Kira-kira seperti apa ya ramalan Roy saat itu?
Roy Singgung Soal Terorisme
Tahun ini sempat terjadi tragedi bom di Makassar.
Namun, siapa sangka jika ramalan tersebut sebelumnya pernah dibongkar oleh Roy.
Ya, saat itu Roy pernah menyinggung soal terorisme pada ramalannya.
Dilansir dari Gridpop.id, melalui kanal YouTube Roy Kiyoshi pada (04/01) ia menyebut akan ada ledakan bom.
Ledakan itu terjadi diisukan karena ulah teroris.
Ia juga mencium adanya ledakan seperti gas.
Bahkan, ia mencium bau darah segar kasus pembunuhan di tahun ini.
Selain itu, kasus yang berkaitan dengan media sosial semakin marak.
"Saya melihat lagi dalam penglihatan batin saya 2021 akan ada ledakan bom dan isu teroris akan muncul kembali," ungkapnya.
"Di sini lah yang membuat hati saya nggak tenang karena akan ada suara ledakan yang keras dan saya melihat banyak sekali puing-puing yang berantakan karena adanya ledakan bom," jelas Roy.
"Saya mencium aroma darah segar yang merujuk pada kasus pembunuhan sadis. Di sini saya masih tidak bisa bilang siapa yang dibunuh.
Tapi dalam penglihatan batin saya, saya melihat darah, saya melihat pistol, saya melihat parang, itu sadis sekali," jelasnya.
Roy Kiyoshi menyarankan untuk berhati-hati dalam memberikan komentar.
"Akan banyak kasus yang dikarenakan sosial media dan cyber crime," ungkapnya.
"Di tahun 2021 sangat berhati-hati sekali untuk mengomentari sesuatu atau menyebakan berita hoaks atau berita simpang siur ke sosial media. Alih alih ingin membagikan sesuatu di internet, malah anda yang jadi tersangka utamanya," sambungnya.
Roy Kiyoshi juga melihat adanya kecelakaan kereta yang dahsyat dan katanya menimbulkan banyak korban.
"Saya melihat ada kecelakaan tragis yang berhubungan dengan kereta api, tubrukanya sangat dahsyat sekali, ada banya korban di sana," tukas Roy.
Meski banyak hal yang menghebohkan, menurut Roy Kiyoshi dunia teknologi akan semakin maju dan berkembang.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Bom yang Terjadi Di Makassar
Beberapa waktu lalu publilk dibuat kaget dengan meledaknya bom di Makassar.
Dilansir dari Grid.id, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan memastikan teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dilakukan dua orang.
Di mana kedua pelaku mulanya datang menggunakan sepeda motor dan berboncengan.
Diwartakan dari Kompas.com, keduanya merupakan seorang laki-laki dan perempuan.
Tewas akibat ledakan bom yang dibawa, keduanya telah ditemukan dan diamankan dalam kondisi yang sangat mengenaskan.
"Yang satu itu, yang laki-laki masih menempel di motornya, yang lebih parah lagi kondisinya ini yang perempuan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol E Zulpan di Makassar, Minggu (29/3/2021).
Dikarenakan kondisi jenazah hancur, sampai saat ini polisi masih terus melakukan identifikasi lebih lanjut.
Diserahkan pada Tim Inafis dan DVI Polri, Kombes Pol E Zulpan mengakui pihak berwajib masih terus meneliti berbagai potongan tubuh pelaku.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kini telah mengungkapkan identitas pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan tersebut.
Diwartakan dari Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan pelaku laki-laki memiliki identitas L.
Sementara pelaku perempuan, sampai saat ini masih terus dilakukan identifikasi.
Menurut keterangan yang dibagikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kedua pelaku merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dimana kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu diketahui pernah melakukan aksi serupa di Jolo, Filipina.
"Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina," ujarnya, Senin (29/3/2021), dilansir Tribunnews.com.
Sebelumnya, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut JAD terstruktur secara virtual.
Melalui media sosial, kelompok JAD ini akan memberi kabar satu dengan yang lain apabila akan melakukan aksi.
Dedi juga mengatakan kelompok JAD telah memanfaatkan aplikasi Telegram untuk saling berkirim pesan.
"Intensitas komunikasinya di media sosial terstruktur dan sistematis," ujarnya pada Senin (14/10/2019) lalu, yang saat itu menjabat Karopenmas Divisi Humas Polri.
"Kalau mau melakukan amaliyah, mereka akan sampaikan di Telegram maupun media sosial lainnya. Misalnya 'Saya akan melakukan amaliyah pada hari ini',"
"Dia cukup men-declare akan melakukan amaliyah, mohon doanya, langsung dilakukan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, imbas dari bom bunuh diri di Gereja Katedral itu telah mengakibatkan 20 korban.
Dimana 20 korban tersebut mengalami luka-luka dan beberapa diantaranya harus dirawat di sejumlah rumah sakit.
Hanya saja, beberapa di antaranya pun sudah diperbolehkan pulang karena mengalami luka ringan.
"Sampai saat ini di RS Bhayangkara ada 7, Siloam 4, dan sisanya di RS lainnya. Total 20 orang," jelasnya, Minggu (28/3/2021).
"Kondisi korban ada luka berat dan sedang. Kalau yang ringan sempat diberikan pengobatan ada yang rawat jalan dia sudah pulang," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Gridpop.id dengan judul, Terawang Kejadian di Sepanjang Tahun 2021, Roy Kiyoshi Singgung Soal Terorisme hingga Kasus Pembunuhan Sadis: Hati-hati Saat Berkomentar!