Lagi Heboh Kasus Sianida! Nyatanya Ikan yang Sering Digulai Ini 1.200 Kali Lebih Beracun dari Sianida hingga Bikin 1 Keluarga di Boyolali Tewas

By Virny Apriliyanty, Rabu, 5 Mei 2021 | 18:40 WIB
Gulai Ikan Kakap ()

Ikan Ini Lebih Berbahaya dari Sianida

Satu keluarga di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, meninggal dunia setelah mengonsumsi ikan buntal hasil pancingan, Selasa (10/3/2020).

Dokter dari RSUD Pandanaran Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris mengungkapkan bahwa ikan buntal memang bahaya untuk dikonsumsi.

Pasalnya, menurut Fiarry, racun tetrodoxin yang terkandung dalam ikan buntal jauh lebih kuat dari Sianida.

Bahkan, tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun tersebut.

Satu keluarga di Banyuwangi tewas mengenaskan akibat makan ikan buntal hasil pancingan.

Baca Juga: Warga Jawa Hati-hati! Polisi Grebek Pabrik Tahu Berformalin yang Sudah Beroperasi 14 Tahun, Bisa Mati Muda Kalau Sering Makan

"Racun ini bersifat 1.200 kali lebih beracun dari Sianida dan tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun ini, sehingga dia berbahaya jika dimakan," ungkap Fiarry sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020) malam.

Fiarry mengatakan, organ dalam pada ikan buntal menjadi bagian yang paling banyak mengandung racun.

"Ikan buntal ini mengandung racun terutama di organ dalamnya, seperti liver, ovarium, mata, maupun kulit," terangnya.

Fiarry menuturkan, racun pada ikan buntal bekerja dengan cara memblokir kanal natrium pada tubuh.