SajianSedap.com - Makan bakso memang tak akan dilewatkan banyak orang.
Apalagi jika makan bakso ditambah dengan jeroan.
Wah, pasti kita bisa nambah lagi dan lagi.
Tambahan jeroan seperti babat, gajih dan tetelan lainnya bisa membuat bakso yang kita makan jadi semakin gurih dan lezat.
Jeroan juga tentunya dapat ditemukan dibanyak kuliner nusantara, seperti, menu soto babat, sup lidah sapi, gulai otak, paru-paru goreng, atau satai hati ampela.
Bahkan, karena rasanya yang dianggap unik dan nikmat, ragam makanan tersebut banyak juga yang menggemari.
Namun, jangan dimakan sering-sering ya!
Meskipun nikmat, ternyata jeroan ini sebaiknya jangan dikonsumsi terlalu banyak karena bisa menimbulkan beberapa penyakit berbahaya!
Daripada menyesal kemudian, lebih baik kita simak bahaya kesehatan terlalu sering mengonsumsi jeroan seperti dikutip dari Kompas.com:
1. Picu Asam Urat
Siapa yang menyangka bahwa ternyata jeroan terbukti mengandung senyawa purin yang sangat tinggi.
Melansir Buku Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat (2012) oleh Lanny Lingga, PhD, semua jeroan mengandung purin yang sangat tinggi.
Alhasil, konsumsi jeroan akan menambah purin dalam jumlah banyak sehingga mengganggu keseimbangan purin dalam serum.
Bagi seseorang yang kebal terhada purin sekali pun, jeroan berpotensi micu peningkatan asam urat.
Wah, ngeri ya!
2. Sebabkan Kolesterol Tinggi
Selain asam urat, ternyata jeroan terbukti mengandung juga kolesterol tinggi.
Melansir Buku Dasar-Dasar Gizi Kuliner (1998) oleh C. Soejoeti Tarwotjo, jeroan adalah sumber zat kolesterol.
Asupan kolesterol dari makanan yang berlebihan tentu bisa memicu masalah kolesterol tinggi.
Seperti diketahui, jumlah kolesterol yang terlalu banyak di dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit (aterosklerosis).
Apabila aliran darah menuju jantung sampai terganggu, maka dapat terjadi penyakit jantung.
Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa serangan jantung.
Beberapa studi bahkan menemukan hubungan linier antara hiperkolesterolemia dan risiko hiperurisemia (penyakit asam urat).
Oleh sebab itu, konsumsi jeroan harus dipantang oleh penderita asam urat.
3. Picu Diabetes Mellitus Tipe 2
Dalam bukunya, Lanny Lingga, PhD juga menyebut, jeroan adalah sumber lemak jenuh.
Konsumsi lemak jenuh hewani yang berlebihan dapat menekan ketersediaan omega-3 bagi tubuh karena menghambat kinerja enzim desaturase dan elongase yang bertugas mengubah omega-3 ALA menjadi DHA dan EPA.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Defisiensi omega-3 menyebabkan peningkatan kadar asam urat sekaligus memicu serangan gout atau penyakit asam urat.
Selain itu, asupan memak jenuh terlalu banyak juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe 2.
4. Membebani Aktivitas Kerja Organ Ginjal
Konsumsi protein hewani yang memiliki nilai cerna rendah dan pH rendah seperti jeroan bisa membebani aktivitas kerja organ ginjal.
Konsumsi protein hewani akan mereproduksi asam urat yang dibuang atau diekskresi lewat ginjal karena terjadi persaingan antara keton dan asam urat, sehingga kadar asam urat serup dapat meningkat.
5. Picu Obesitas
Jeroan sarat kalori sehingga kelebihan kalori dikhawatiran menyebabkan obesitas atau kegemukan.
Selain bahaya di atas, jeroan juga memiliki beberapa manfaat baik untuk tubuh.
Manfaat konsumsi jeroan
Mengonsumsi jeroan dalam jumlah wajar sebenarnya dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.
Hal ini dikarenakan, jeroan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Melansir Buku 35 Resep Masakan Olahan Hati & Ampela Ayam (2010) oleh Lilly T. Erwin, jeroan merupakan bahan pangan yang mengandung cukup banyak gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Vitamin yang terdapat pada jeroan adalah vitamin B kompleks, vitamin A, vitamin B12, dan asam folat.
Untuk mineral, ada zat besi, kalsium, kalium, magnesium, fosfor, dan seng yang terkandung di dalam jeroan.
Kandungan vitamin B12 pada jeroan sebenarnya dapat mengurangi potensi gangguan sistem kerja sel-sel saraf sehingga mampu mengoptimalkan fungsi sel-sel saraf, termasuk menurunkan risiko terjadinya gangguan memori pada otak.
Sementara itu, kandungan seng dan vitamin A pada jeroan, khususnya hati, baik untuk memelihara kesehatan jaringan epitel, termasuk endothelium pembuluh darah.
Kandungan asam folat dan zat besi juga menjadikan jeroan baik untuk mencegah anemia.
Bahaya konsumsi jeroan terlalu sering Terlepas dari semua keunggulan tersebut, jeroan sering pula dianggap sebagai musuh kesehatan.
Hal itu memang bisa terjadi apabila jeroan dimakan terlalu sering atau terlalu banyak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Bahaya Makan Jeroan bagi Kesehatan".