Markis Kido Meninggal, Ternyata Kesalahan Ini Jadi Penyebab Utama Serangan Jantung Saat Olahraga! Harus Jadi Perhatian

By Virny Apriliyanty, Senin, 14 Juni 2021 | 21:23 WIB
Markis Kido (Tribunnews.com)

SajianSedap.com - Peraih medali emas Olimpiade 2008, Markis Kido meninggal, Senin (14/6/2021).

Kabar duka ini sontak mengaggetkan banyak orang.

Pasalnya, Kido meninggal dunia di usia yang masih sangat muda, 36 tahun.

Markis Kido diduga meninggal setelah mengalami serangan jantung.

Baca Juga: Mendadak Menghilang dari Layar Kaca, Ternyata Vokalis Band Acara Ceriwis Ini Sempat Sakit Hingga Akhirnya Meninggal Dunia

Kabar ini ini disampaikan mantan humas PBSI, Yuni Kartika.

Yuni mengatakan Markis Kido meninggal dunia saat sedang bermain bulutangkis di Tangerang.

Lalu apa penyebab utama serangan jantung bisa terjadi saat olahraga?

Ini penjelasan lengkapnya.

Sudah Punya Riwayat Penyakit Jantung yang Tak Disadari

Semua orang tahu manfaat kesehatan dari berolahraga.

Namun, beberapa orang yang melakukan olahraga secara rutin – bahkan atlet sekalipun, ada yang meninggal mendadak saat atau setelah olahraga.

Kejadian itu sontak membuat orang bertanya-tanya, apa benar olahraga malah memicu kematian mendadak?

Apakah penyebabnya karena jantung berhenti atau serangan jantung?

Serangan henti jantung berbeda dengan serang jantung biasa, meskipun keduanya bisa menyebakan jantung gagal berfungsi sebagai mana mestinya dan menyebabkan kematian.

Serangan henti jantung atau istilah medisnya disebut dengan sudden cardiac arrest (SCA) adalah berhentinya detak jantung secara medadak yang disebabkan adanya gangguan aliran listrik di jantung, sehingga menghambat aktivitas pemompaan darah dan menghentikan sirkulasi darah dalam tubuh.

Hendra Setiawan dan Markis Kido

Baca Juga: Astaga! Padahal Cuma Bercanda, Denny Cagur Hampur Saja Membuat Bedu Kehilangan Nyawa 'AKu Hampir Meninggal'

Umumnya seseorang yang terkena serangan henti jantung saat berolahraga dikarenakan telah memiliki riwayat penyakit jantung ini, hanya saja mereka tidak menyadari hal tersebut.

Sedangkan serangan jantung atau heart attack kebanyakan disebabkan oleh penyakit jantung yang berlangsung kronik dalam waktu lama.

Serangan ini terjadi karena adanya penyumbatan mendadak di dalam pembuluh darah koroner sehingga aliran darah ke otot jantung menjadi terhambat dan akhirnya merusak otot jantung.

Orang dengan riwayat serangan jantung sebelumnya akan memiliki risiko untuk mengalami henti jantung mendadak.

Penyebab Henti Jantung Saat Olahraga

Pada usia muda (di bawah 35 tahun), penyebab kematian mendadak saat olahraga umumnya akibat terjadinya SCA, bukan serangan jantung.

Ini disebabkan karena hipertropik kardiomiopati.

Kardiomiopati adalah suatu penyakit genetik yang menyebabkan terjadinya penebalan tidak normal di otot-otot jantung.

Baca Juga: Mendadak Hilang Dari Layar Kaca, Aktor FTV Ini Ternyata Derita Penyakit Ganas Hingga Akhirnya Kehilangan Nyawa

Sedangkan, penyebab kematian mendadak pada usia yang lebih tua berbeda – lebih dari 50 tahun, umumnya disebabkan karena mereka memiliki penyakit jantung koroner dan pernah mengalami serangan jantung sebelumnya.

Serangan jantung mengakibatkan beberapa otot jantung mati dan sekaligus mengganggu aliran listrik jantung.

Maka tidak heran, bila di kemudian hari mereka menjadi rentan mengalami SCA.

Saat melakukan aktivitas olahraga, semua otot bergerak, termasuk otot jantung.

Ketika melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, seseorang yang memiliki faktor kardiomiopati, otot jantungnya akan semakin menebal saat olahraga.

Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa oksigen dan aliran listrik menjadi terganggu.

Nah, biasanya banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut karena sebelumnya tidak merasakan keluhan.

Sehingga ketika seseorang melakukan olahraga terutama olahraga kompetitif dengan intensitas tinggi seperti sepak bola, futsal, tenis, ataupun lari maraton, jantung akan memompa dengan keras.

Dan terkadang, pada mereka yang kurang beruntung (sekitar 1% dari populasi), jantung berhenti mendadak dan mengakibatkan kematian.

Baca Juga: Tanah Kuburnya Masih Basah, Ria Ricis Dihujat Pedas Warganet karena Buat Konten Usai Ayahnya Wafat, 'Hati Nurani Tertutup Cuan Konten!'

Olahraga Bukan Pemicu Utamanya

Menurut Journal Of The American College Of Cardiology, sebanyak 52 serangan jantung terjadi di tempat olahraga biasa, 84 peristiwa di tempat olahraga alternatif, dan sebanyak 713 kasus serangan jantung lainnya terjadi di tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan olahraga.

Dalam Journal of American Medical Association, disebutkan bahwa risiko terkena penyakit jantung yang ditimbulkan akibat aktivitas fisik sangat rendah.

Yang lebih penting lagi, penelitian tersebut menemukan bahwa risiko kelangsungan hidup seseorang saat melakukan aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin menurunkan risiko mengalami serangan jantung sekitar 45 persen dibandingkan dengan orang sehat yang jarang berolahraga.

Jadi, bukan olahraganya yang menyebabkan seseorang terkena serangan jantung.

Pasalnya, rutin beraktivitas terbukti dapat menurunkan risiko kematian mendadak saat berolahraga, entah karena serangan jantung biasa maupun henti jantung.

Hal ini dikarenakan tubuh sudah terbiasa untuk beradaptasi dengan peningkatan aktivitas tubuh.

Sesuai yang sudah dijabarkan di atas, itu sebabnya sangat penting bagi kita untuk melakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan jantung.

Terutama jika memang memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung dan kerap merasakan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, pusing, dan lemas.

Mereka yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, ada baiknya untuk selalu melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berolahraga.

Baca Juga: Mendadak Hilang dari Layar Kaca, Aktor FTV Ini Ternyata Alami Kecelakaan Tragis Hingga Meninggal Dunia

Mulailah melakukan olahraga dengan aktivitas yang ringan-ringan dahulu.

Pasalnya hal tersebut akan membantu jantung menyesuaikan aktivitas secara perlahan.

Setelah selesai olahraga, jangan lupa untuk melakukan pendinginan secara perlahan-lahan dengan memperlambat kecepatan.

Jangan berhenti tiba-tiba. Langsung duduk, diam berdiri, ataupun berbaring setelah berolahraga bisa membuat kita merasa pusing atau bahkan jantung berdebar-debar.

Hal yang terpenting lainnya adalah memperhatikan faktor apa saja yang memicu seseorang terkena serangan jantung.

Seperti menghilangkan kebiasaan merokok, makanan yang tidak sehat, malas berolahraga, stres, kurang tidur, minum alkohol ataupun hal lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Benar Olahraga Bisa Memicu Henti Jantung?"

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Pebulutangkis Markis Kido Meninggal

Baca Juga: Dulu Terkenal Bukan Main, Nasib Artis Cantik Ini Hingga Akhir Hayat Bikin Air Mata Menetes, Dikubur Bersama Buah Hati