SajianSedap.com - Siapa sih yang bakal menolak olahan tahu yang ada di meja makan?
Semua keluarga di rumah tentu suka dengan olahan tahu.
Baik digoreng maupun menjadi campuran masakan ,semua pasti siap sedia untuk melahapnya.
Namun, bukan hanya bisa jadi lauk makan saja.
Tahu juga bisa loh diolah jadi camilan untuk sore hari.
Baca Juga: Resep Tahu Krecek Daging Giling Enak, Menu Serba Tahu Dengan Rasa yang Meriah
Salah satunya dibuat tahu crispy.
Maka itu wajar jika banyak yang menyukai tahu.
Namun, di balik itu semua rupanya makan tahu terus menerus malah bisa bikin tubuh terkena penyakit mengerikan ini loh!
Bahaya Makan Tahu Terus Menerus
Tahu memang dikenal murah dan memiliki kandungan baik untuk tubuh.
Maka itu banyak orang yang menyukai olahan tahu.
Namun, rupanya tahu tidak selalu baik untuk dikonsumsi.
Berikut penjelasannya yang dilansir melalui Grid.ID dari laman Boldsky.
Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa tahu memiliki bahaya jika dikonsumsi, dengan alasan, tahu adalah modifikasi genetik dari kedelai yang menjadikannya mendapatkan tekstur, kelembutan dan rasa yang diinginkan.
Sejumlah bahan kimia digunakan dalam proses ini.
Faktanya, penelitian telah menemukan bukti bahwa makanan hasil rekayasa genika seperti tahu dapat menimbulkan ancaman penyakit serius.
Seperti ginjal, hati bahkan kanker.
Dan berikut adalah beberapa penyakit yang akan mengancam dari mengonsumsi makanan ini.
Kanker payudara
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang dikaitkan dengan makanan rekayasa genetika seperti tahu menurut sains.
Hipotiroidisme
Kacang kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflavone genistein yang dapat menghambat kelenjar tiroid untuk memproduksi cukup hormone.
Defisiensi gizi
Tahu juga mengandung senyawa yang disebut fitat yang memberi tekstur padanya.
Senyawa ini menghambat jaringan tubuh untuk menyerap nutrisi penting seperti kalsium, zat besi, seng dan sebagainya.
Penyakit kognitif
Beragam studi penelitian menghubungkan konsumsi tahu secara teratur dengan penyakit kognitif degeneratif.
Contohnya seperti demensia dan Alzheimer.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Jangan Beli Tahu dengan Ciri Ini
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat Bayu Sari Hastuti mengatakan, dari sidak yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional ditemukan cukup banyak tahu yang mengandung formalin.
Formalin tersebut digunakan agar tahu bisa bertahan lebih lama.
"Ada bahan pangan seperti tahu yang sering dikasih formalin supaya enggak cepat busuk," ujar Bayu saat dihubungi, Rabu (30/5/2018).
Bayu mengatakan, diduga pemberian formalin pada tahu tidak dilakukan di pabrik produksi melainkan di distributor agar tahu yang dijual bisa awet.
Masyarakat bisa menandai tahu yang diberi formalin dengan memegang tahu tersebut.
Bila terasa lebih kenyal, patut dicurigai tahu tersebut berformalin.
Konsumen juga bisa mengetahui apakah tahu tersebut berformalin atau tidak dengan mendiamkannya selama semalam.
Jika tahu tidak busuk, patut diduga tahu tersebut mengandung formalin.
"Kami sudah telusuri sampai pabriknya, bersih airnya, bahan bakunya, enggak ada formalin, jadi mungkin distributornya. Distributornya ngambil, ngasih ke pedagang supaya awet, kan pedagang enggak tahu kalau ada formalinnya," ujar Bayu.
Rabu pagi Sudin KPKP Jakarta Pusat dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar di Jakarta.
Pasar tersebut yaitu Pasar Senen Blok III, Pasar Gondangdia, Pasar Cikini, serta pasar modern di daerah Menteng dan Gajah Mada.
Dari sidak tersebut ditemukan sejumlah makanan yang mengandung formalin, boraks, dan penggunaan pewarna pakaian khususnya pada tahu, daging ayam, dan kerupuk.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul, Makan Tahu Bisa Membahayakan Tubuh? Berikut Penjelasannya